Amir Roez, Musisi Legendaris dan Garapan Lagu Religi

Amir Roez, Musisi legendaris Indonesia. (Dok. Istimewa)

Istilah dari musik religi popular di tengah masyarakat dimaksudkan sebagai jalur alternatif dari genre musik yang mainstream dengan aliran musik spesifik dengan nuansa keagamaan, seperti nasyid, gambus, kasidah, acapella, dan lainnya. Sesuai dengan interprestasi yang diciptakan, lagu religi lebih dimaknai pada pesan-pesan religius yang terdapat pada liriknya, tanpa menimbang genre musik yang diterapkan.

Perkembangan teknologi digital saat ini dalam memprasaranai musisi untuk mengaransemen musik tetap harus mempertahankan soul sebuah karya lagu, agar hidup di hati para pendengarnya. Apalagi untuk sebuah karya lagu religi.

Implementasinya dapat kita rasakan pada lagu-lagu karya Amir Roez, salah seorang musisi legendaris di Indonesia. Amir Roez tetap berupaya menyelaraskan musik digital dengan manual, sehingga karya lagu yang dilahirkan memiliki ruh dengan sentuhan musik modern.

Menikmati lagu ‘Sembahku Pada-Mu’ lagu yang ditulis oleh Amir Roez bersama Ocka Maya dan dinyanyikan oleh Anna Ratna Ningrum, aransemen musiknya diisi dengan track gitar dari permainan Iwan Zaid. Sementara itu, untuk bass diisi okeh Oetje F Tekol. Permainan gitar secara manual ini menimbang karena masih sulit diperolehnya dinamisasi jika digantikan oleh musik digital.

“Lagu Sembahku Pada-Mu bercerita tentang kesadaran seseorang untuk berserah diri pada Allah SWT, dan menerima apa yang diberi-Nya. Menyembah Allah, satu-satunya yang patut untuk disembah,” kata Amir Roez, mantan vokalis grup musik El Pamas, saat diwawancarai oleh Tim IslamicTunes News, Sabtu 1/6/2019.

Dalam perjalanan karir musiknya, Amir Roez telah merilis beberapa lagu religi, di antaranya; Ada Hati Ada Cinta Ada Rindu Ada Pulang, Cobaan, Arrobu Shola. Sebagian merupakan karya kolaborasi dengan musisi lainnya. Ciri khas lagu-lagu dari era 70-an menjadi kekuatan tersendiri bagi karya-karya lagu Amir Roez. 

Amir Roez saat album Indonesia Kita menjuarai AMI AWARD 2018. (Dok. Istimewa)