Setelah Nabi Sulaiman membangunkan Baitulmaqdis dan melakukan ibadah
haji sesuai dengan nadzarnya pergilah ia meneruskan perjalannya ke
Yeman. Setibanya di San’a – ibu kota Yeman ,ia memanggil burung hud-hud
sejenis burung pelatuk untuk disuruh mencari sumber air di tempat yang
kering tandus itu. Ternyata bahawa burung hud-hud yang dipanggilnya itu
tidak berada diantara kawasan burung yang selalu berada di tempat untuk
melakukan tugas dan perintah Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman marah dan
mengancam akan mengajar burung Hud-hud yang tidak hadir itu bila ia
datang tanpa alasan yang nyata.
haji sesuai dengan nadzarnya pergilah ia meneruskan perjalannya ke
Yeman. Setibanya di San’a – ibu kota Yeman ,ia memanggil burung hud-hud
sejenis burung pelatuk untuk disuruh mencari sumber air di tempat yang
kering tandus itu. Ternyata bahawa burung hud-hud yang dipanggilnya itu
tidak berada diantara kawasan burung yang selalu berada di tempat untuk
melakukan tugas dan perintah Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman marah dan
mengancam akan mengajar burung Hud-hud yang tidak hadir itu bila ia
datang tanpa alasan yang nyata.
Berkata burung Hud-hud yang hinggap didepan Sulaiman sambil menundukkan kepala ketakutan:
“Aku telah melakukan penerbangan pengintaian dan menemukan sesuatu
yang sangat penting untuk diketahui oleh paduka Tuan. Aku telah
menemukan sebuah kerajaan yang besar dan mewah di negeri Saba yang
dikuasai dan diperintah oleh seorang ratu. Aku melihat seorang ratu itu
duduk di atas sebuah tahta yang megah bertaburkan permata yang
berkilauan. Aku melihat ratu dan rakyatnya tidak mengenal Tuhan Pencipta
alam semesta yang telah mengurniakan mereka kenikmatan dan kebahagian
hidup. Mereka tidak menyembah dan sujud kepada-Nya, tetapi kepada
matahari. Mereka bersujud kepadanya dikala terbit dan terbenam. Mereka
telah disesatkan oleh syaitan dari jalan yang lurus dan benar.”
yang sangat penting untuk diketahui oleh paduka Tuan. Aku telah
menemukan sebuah kerajaan yang besar dan mewah di negeri Saba yang
dikuasai dan diperintah oleh seorang ratu. Aku melihat seorang ratu itu
duduk di atas sebuah tahta yang megah bertaburkan permata yang
berkilauan. Aku melihat ratu dan rakyatnya tidak mengenal Tuhan Pencipta
alam semesta yang telah mengurniakan mereka kenikmatan dan kebahagian
hidup. Mereka tidak menyembah dan sujud kepada-Nya, tetapi kepada
matahari. Mereka bersujud kepadanya dikala terbit dan terbenam. Mereka
telah disesatkan oleh syaitan dari jalan yang lurus dan benar.”
Berkata Sulaiman kepada Hud-hud: “Baiklah, kali ini aku ampuni dosamu
karena berita yang engkau bawakan ini yang aku anggap penting untuk
diperhatikan dan untuk mengesahkan kebenaran beritamu itu, bawalah
suratku ini ke Saba dan lemparkanlah ke dalam istana ratu yang engkau
maksudkan itu, kemudian kembalilah secepat-cepatnya, sambil kami menanti
perkembangan selanjutnya bagaimana jawaban ratu Saba atas suratku ini.”
bersambung……
karena berita yang engkau bawakan ini yang aku anggap penting untuk
diperhatikan dan untuk mengesahkan kebenaran beritamu itu, bawalah
suratku ini ke Saba dan lemparkanlah ke dalam istana ratu yang engkau
maksudkan itu, kemudian kembalilah secepat-cepatnya, sambil kami menanti
perkembangan selanjutnya bagaimana jawaban ratu Saba atas suratku ini.”
bersambung……
Leave a Reply