Ghea Mirrela, Penulis asal Sumatera Barat, telah melahirkan dua novel
Sejak hijrah ke Jakarta, Ghea Mirrela, Penulis asal Sumatera Barat, telah melahirkan dua novel ’50 Ribu Rupiah Menaklukkan Jakarta’ (2015) dan “Ku lamar Kau Tanpa Ijazah” (2016). Kini Ghea Mirrela, gadis kelahiran Lubuk basung, 20 Agustus 1990 ini, mematangkan diri sebagai Ghostwriter wanita, profesi yang cukup langka di Indonesia.
“Ghea mulai menekuni dunia Ghostwriter sejak bulan Ramadan tahun ini. Berawal dari motivasi yang diberikan oleh salah seorang mentor Ghea di Bukalapak. Karena kebiasaan menulis Ghea, beliau menyarankan Ghea untuk menjadi seorang Ghostwriter. Profesi yang sebelumnya belum Ghea ketahui lebih mendalam,” kata Ghea Mirrela, ketika diwawancarai lewat akun sosialnya, Jumat (5/8/2016).
Menurut Ghea Mirrela, Ghostwriter adalah sebuah profesi yang kerjanya membantu seseorang untuk menuliskan sesuatu yang dibutuhkannya, baik berupa berita, artikel, buku dan bentuk tulisan lainnya, sesuai data yang diberikannya. Ini dikarenakan keterbatasan seseorang itu untuk menuliskannya.
“Saat ini client Ghea adalah para Pelaku Bisnis dan Trainer. Sebelum menulis sesuai permintaannya, diawali dengan kesepakatan yang ditulis dan ditandatangani bersama di atas materai. Sebelum menyepakatinya, Ghea mendalami dulu karakter si client, karena tidak semua orang bisa Ghea terima menjadi Ghostwriter-nya, kecuali sudah tercipta chemistry Ghea dengan calon client. Tulisan yang sudah Ghea layani berhubungan dengan buku bisnis dan biografi” kata Ghea Mirrela, penulis yang juga aktif di kegiatan sosial.
Paradigma yang begitu mendogma di tengah masyarakat Indonesia, bahwa Penulis adalah profesi yang tidak menjanjikan, Ghea Mirrela tumbuh untuk membantah kekeliruan itu.
“Di Inggris, profesi sebagai Penulis itu sangat bergengsi. Profesi Ghostwriter di sana bisa dihargai Rp.150 Ribu hingga Rp.350 Ribu per halaman kita tulis. Ternyata di Indonesia cukup menggiurkan, per halaman bisa dihargai Rp.100 Ribu hingga Rp.250 Ribu, sesuai hasil negosiasi. Untuk satu buku yang kita tulis bisa dihargai Rp.15 juta hingga Rp.20 juta, tergantung jumlah halamannya,” kata Ghea Mirrela.
Sebelum menekuni profesi Ghostwriter, Ghea Mirrela lebih dulu dikenal sebagai motivator dan inspirator, yang sudah sering diundang untuk tampil pada acara seminar dan pelatihan. Dan Ghea Mirrela juga adalah produsen kuliner asli Minangkabau berlabel SheDia, yang sukses dipasarkannya secara online.
“Pada para Penulis pemula, Ghea selalu mengajak. Teruslah menulis, semua juga dimulai dari nol. Terimalah setiap kritikan terutama dari para Penulis Senior. Dan untuk menjadi seorang Ghostwriter, Ghea sarankan untuk mendalami dulu dunia jurnalistik. Tidak ada bayaran dari sebuah mimpi selain batas waktu. Orang Minang terkenal karena tulisannya, jadi pengusaha dan perantau sukses. Jika tidak bisa memiliki ketiganya, pilihlah salah satu. Bekaryalah, dan tetap rendah hati,” pungkas Ghea Mirrela, gadis yang jatuh cinta pada keindahan Kabupaten Pasaman Barat. (*)
Leave a Reply