Sahabat IslamicTunesNews, Ini adalah kisah tentang seorang
pemuda tampan nan shalih dalam memilih calon istri, semoga pelajaran yang ada
didalamnya bisa bermanfaat bagi kita semua, terutama Muslimah yang belum
menikah semoga menjadi renungan.
pemuda tampan nan shalih dalam memilih calon istri, semoga pelajaran yang ada
didalamnya bisa bermanfaat bagi kita semua, terutama Muslimah yang belum
menikah semoga menjadi renungan.
Ia sangat tampan, taat (shalih),
berpendidikan baik, orangtuanya menekannya untuk segera menikah.
berpendidikan baik, orangtuanya menekannya untuk segera menikah.
Mereka, orangtuanya, telah memiliki
banyak proposal yang datang, dan dia telah menolaknya semua. Orangtuanya
berpikir, mungkin saja ada seseorang yang lain yang berada di pikirannya.
banyak proposal yang datang, dan dia telah menolaknya semua. Orangtuanya
berpikir, mungkin saja ada seseorang yang lain yang berada di pikirannya.
Namun setiap kali orangtuanya
membawa seorang wanita ke rumah, pemuda itu selalu mengatakan “dia bukanlah
orangnya!”
membawa seorang wanita ke rumah, pemuda itu selalu mengatakan “dia bukanlah
orangnya!”
Pemuda itu menginginkan seorang
gadis yang relijius dan mempraktekkan agamanya dengan baik (shalihah). Suatu
malam, orangtuanya mengatur sebuah pertemuan untuknya, untuk bertemu dengan
seorang gadis, yang relijius, dan mengamalkan agamanya. Pada malam itu, pemuda
itu dan seorang gadis yang dibawa orangtuanya, dibiarkan untuk berbicara, dan
saling menanyakan pertanyaan satu sama lainnya, seperti biasa.
gadis yang relijius dan mempraktekkan agamanya dengan baik (shalihah). Suatu
malam, orangtuanya mengatur sebuah pertemuan untuknya, untuk bertemu dengan
seorang gadis, yang relijius, dan mengamalkan agamanya. Pada malam itu, pemuda
itu dan seorang gadis yang dibawa orangtuanya, dibiarkan untuk berbicara, dan
saling menanyakan pertanyaan satu sama lainnya, seperti biasa.
Pemuda tampan itu, mengizinkan
gadis itu untuk bertanya terlebih dahulu.
gadis itu untuk bertanya terlebih dahulu.
Gadis itu menanyakan banyak
pertanyaan terhadap pemuda itu, dia menanyakan tentang kehidupan pemuda itu,
pendidikannya, teman-temannya, keluarganya, kebiasaannya, hobinya, gaya
hidupnya, apa yang ia sukai, masa lalunya, pengalamannya, bahkan ukuran
sepatunya…
pertanyaan terhadap pemuda itu, dia menanyakan tentang kehidupan pemuda itu,
pendidikannya, teman-temannya, keluarganya, kebiasaannya, hobinya, gaya
hidupnya, apa yang ia sukai, masa lalunya, pengalamannya, bahkan ukuran
sepatunya…
Si pemuda tampan menjawab semua
pertanyaan gadis itu, tanpa melelahkan dan dengan sopan. Dengan tersenyum,
gadis itu telah lebih dari satu jam, merasa bosan, karena ia sedari tadi yang
bertanya-tanya, dan kemudian meminta pemuda itu, apakah ia ingin bertanya
sesuatu padanya?
pertanyaan gadis itu, tanpa melelahkan dan dengan sopan. Dengan tersenyum,
gadis itu telah lebih dari satu jam, merasa bosan, karena ia sedari tadi yang
bertanya-tanya, dan kemudian meminta pemuda itu, apakah ia ingin bertanya
sesuatu padanya?
Pemuda itu mengatakan, baiklah,
Saya hanya memiliki 3 pertanyaan. Gadis itu berpikir girang, baiklah hanya 3
pertanyaan, lemparkanlah.
Saya hanya memiliki 3 pertanyaan. Gadis itu berpikir girang, baiklah hanya 3
pertanyaan, lemparkanlah.
Pemuda itu menanyakan pertanyaan
pertama:
pertama:
Pemuda: Siapakah yang paling kamu
cintai di dunia ini, seseorang yang dicintai yang tidak ada yang akan pernah
mengalahkannya?
cintai di dunia ini, seseorang yang dicintai yang tidak ada yang akan pernah
mengalahkannya?
Gadis: Ini adalah pertanyaan mudah,
ibuku. (katanya sambil tersenyum)
ibuku. (katanya sambil tersenyum)
Pertanyaan ke-2
Pemuda: Kamu bilang, kamu banyak
membaca Al-Qur’an, bisakah kamu memberitahuku surat mana yang kamu ketahui
artinya?
membaca Al-Qur’an, bisakah kamu memberitahuku surat mana yang kamu ketahui
artinya?
Gadis: (Mendegar itu wajah si Gadis
memerah dan malu), aku belum tahu artinya sama sekali, tetapi aku berharap
segera mengetahuinya insya Allah, aku hanya sedikit sibuk.
memerah dan malu), aku belum tahu artinya sama sekali, tetapi aku berharap
segera mengetahuinya insya Allah, aku hanya sedikit sibuk.
Pertanyaan ke-3
Pemuda: Saya telah dilamar untuk
menikah, dengan gadis-gadis yang jauh lebih cantik daripada dirimu, Mengapa
saya harus menikahimu?
menikah, dengan gadis-gadis yang jauh lebih cantik daripada dirimu, Mengapa
saya harus menikahimu?
Gadis: (Mendengar itu si Gadis
marah, dia mengadu ke orangtuanya dengan marah), Aku tidak ingin menikahi pria
ini, dia menghina kecantikan dan kepintaranku.
marah, dia mengadu ke orangtuanya dengan marah), Aku tidak ingin menikahi pria
ini, dia menghina kecantikan dan kepintaranku.
Dan akhirnya orangtua si pemuda
sekali lagi tidak mencapai kesepakatan menikah. Kali ini orangtua si pemuda
sangat marah, dan mengatakan “mengapa kamu membuat marah gadis itu, keluarganya
sangat baik dan menyenangkan, dan mereka relijius seperti yang kamu inginkan.
Mengapa kamu bertanya (seperti itu) kepada gadis itu? beritahu kami!”.
sekali lagi tidak mencapai kesepakatan menikah. Kali ini orangtua si pemuda
sangat marah, dan mengatakan “mengapa kamu membuat marah gadis itu, keluarganya
sangat baik dan menyenangkan, dan mereka relijius seperti yang kamu inginkan.
Mengapa kamu bertanya (seperti itu) kepada gadis itu? beritahu kami!”.
Pemuda itu mengatakan, Pertama aku
bertanya kepadanya, siapa yang paling kamu cintai? dia menjawab, ibunya.
(Orangtuanya mengatakan, “apa yang salah dengan itu?”) pemuda itu menjawab,
“Tidaklah dikatakan Muslim, hingga dia mencintai Allah dan RasulNya
(shalallahu’alaihi wa sallam) melebihi siapapun di dunia ini”. Jika seorang wanita
mencintai Allah dan Nabi (shalallahu’alaihi wa sallam) lebih dari siapapun, dia
akan mencintaiku dan menghormatiku, dan tetap setia padaku, karena cinta itu,
dan ketakutannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan kami akan berbagi cinta
ini, karena cinta ini adalah yang lebih besar daripada nafsu untuk kecantikan.
bertanya kepadanya, siapa yang paling kamu cintai? dia menjawab, ibunya.
(Orangtuanya mengatakan, “apa yang salah dengan itu?”) pemuda itu menjawab,
“Tidaklah dikatakan Muslim, hingga dia mencintai Allah dan RasulNya
(shalallahu’alaihi wa sallam) melebihi siapapun di dunia ini”. Jika seorang wanita
mencintai Allah dan Nabi (shalallahu’alaihi wa sallam) lebih dari siapapun, dia
akan mencintaiku dan menghormatiku, dan tetap setia padaku, karena cinta itu,
dan ketakutannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan kami akan berbagi cinta
ini, karena cinta ini adalah yang lebih besar daripada nafsu untuk kecantikan.
Pemuda itu berkata, kemudian aku
bertanya, kamu banyak membaca Al-Qur’an, dapatkan kamu memberitahuku arti dari
salah satu surat? dan dia mengatakan tidak, karena belum memiliki waktu. Maka aku
pikir semua manusia itu mati, kecuali mereka yang memiliki ilmu. Dia telah
hidup selama 20 tahun dan tidak menemukan waktu untuk mencari ilmu, mengapa Aku
harus menikahi seorang wanita yang tidak mengetahui hak-hak dan kewajibannya,
dan apa yang akan dia ajarkan kepada anak-anakku, kecuali bagaimana untuk
menjadi lalai, karena wanita adalah madrasah (sekolah) dan guru terbaik. Dan
seorang wanita yang tidak memiliki waktu untuk Allah, tidak akan memiliki waktu
untuk suaminya.
bertanya, kamu banyak membaca Al-Qur’an, dapatkan kamu memberitahuku arti dari
salah satu surat? dan dia mengatakan tidak, karena belum memiliki waktu. Maka aku
pikir semua manusia itu mati, kecuali mereka yang memiliki ilmu. Dia telah
hidup selama 20 tahun dan tidak menemukan waktu untuk mencari ilmu, mengapa Aku
harus menikahi seorang wanita yang tidak mengetahui hak-hak dan kewajibannya,
dan apa yang akan dia ajarkan kepada anak-anakku, kecuali bagaimana untuk
menjadi lalai, karena wanita adalah madrasah (sekolah) dan guru terbaik. Dan
seorang wanita yang tidak memiliki waktu untuk Allah, tidak akan memiliki waktu
untuk suaminya.
Pertanyaan ketiga yang aku tanyakan
kepadanya, bahwa banyak gadis yang lebih cantik darinya, yang telah melamarku
untuk menikah, mengapa Aku harus memilihmu? itulah mengapa dia mengadu, marah.
(Orangtua si pemuda mengatakan bahwa itu adalah hal yang menyebalkan untuk
dikatakan, mengapa kamu melakukan hal semacam itu, kita harus kembali meminta
maaf). Si pemuda mengatakan bahwa Nabi (shalallahu’alaihi wa sallam) mengatakan
“jangan marah, jangan marah, jangan marah”, ketika ditanya bagaimana untuk
menjadi shalih, karena kemarahan adalah datangnya dari setan. Jika seorang
wanita tidak dapat mengontrol kemarahannya dengan orang asing yang baru saja ia
temui, apakah kalian pikir dia akan dapat mengontrol amarah terhadap suaminya??
kepadanya, bahwa banyak gadis yang lebih cantik darinya, yang telah melamarku
untuk menikah, mengapa Aku harus memilihmu? itulah mengapa dia mengadu, marah.
(Orangtua si pemuda mengatakan bahwa itu adalah hal yang menyebalkan untuk
dikatakan, mengapa kamu melakukan hal semacam itu, kita harus kembali meminta
maaf). Si pemuda mengatakan bahwa Nabi (shalallahu’alaihi wa sallam) mengatakan
“jangan marah, jangan marah, jangan marah”, ketika ditanya bagaimana untuk
menjadi shalih, karena kemarahan adalah datangnya dari setan. Jika seorang
wanita tidak dapat mengontrol kemarahannya dengan orang asing yang baru saja ia
temui, apakah kalian pikir dia akan dapat mengontrol amarah terhadap suaminya??
Pelajaran akhlak dari kisah
tersebut adalah, pernikahan berdasarkan:
tersebut adalah, pernikahan berdasarkan:
Ilmu, bukan hanya penampilan
(kecantikan)
(kecantikan)
Amal, bukan hanya berceramah atau
bukan hanya membaca
bukan hanya membaca
Mudah memaafkan, tidak mudah marah
Ketaatan/ketundukan/keshalihan,
bukan sekedar nafsu
bukan sekedar nafsu
Dan memilih pasangan yang
seharusnya:
seharusnya:
Mencintai Allah lebih dari
segalanya
segalanya
Mencintai Rasulullah (shalallahu
‘alaihi wa sallam) melebihi manusia manapun
‘alaihi wa sallam) melebihi manusia manapun
Memiliki ilmu Islam, dan
beramal/berbuat sesuai itu.
beramal/berbuat sesuai itu.
Dapat mengontrol kemarahan
Dan mudah diajak bermusyawarah, dan
semua hal yang sesuai dengan ketentuan Syari’at Islam.
semua hal yang sesuai dengan ketentuan Syari’at Islam.
Rasulullah shalalahu ‘alaihi wa
sallam bersabda yang artinya:
sallam bersabda yang artinya:
“Wanita dinikahi karena empat hal, [pertama]
karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Carilah yang agamanya
baik, jika tidak maka kamu akan tersungkur fakir”. (HR. Bukhori)
karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Carilah yang agamanya
baik, jika tidak maka kamu akan tersungkur fakir”. (HR. Bukhori)
http://www.siraman.com/
Leave a Reply