Iblis bahkan mengerahkan semua kemampuan
Iblis bahkan mengerahkan semua kemampuan optimalnya
bukan sekedar merusak wujud ibadah kita? Sehingga kita dapat saja tetap
menemukan orang yang kelihatannya sangat _rabbany_ dalam ibadah. Namun seperti
tiang dari kayu yang ternyata sudah kropos di makan rayap.
bukan sekedar merusak wujud ibadah kita? Sehingga kita dapat saja tetap
menemukan orang yang kelihatannya sangat _rabbany_ dalam ibadah. Namun seperti
tiang dari kayu yang ternyata sudah kropos di makan rayap.
Tahukah anda bahwa fokus utama penghancuran manusia
oleh Iblis adalah merusak Ikhlas kita.
oleh Iblis adalah merusak Ikhlas kita.
Itulah yang dilakukan oleh Iblis
dengan menghampiri Ibrahim as; Ismail as; dan Hajar as. Merusak ibadah mereka.
Mencoba menyimpangkan keyakinan mereka pada Allah.
dengan menghampiri Ibrahim as; Ismail as; dan Hajar as. Merusak ibadah mereka.
Mencoba menyimpangkan keyakinan mereka pada Allah.
Iblis masuk dengan mencoba
merusak makna kehadiran “anak” di tengah keluarga. Menyimpangkan
makna kepemimpinan seorang ayah dalam keluarga. Bahkan mengganggu kesadaran
asli cinta ibu pada anaknya.
merusak makna kehadiran “anak” di tengah keluarga. Menyimpangkan
makna kepemimpinan seorang ayah dalam keluarga. Bahkan mengganggu kesadaran
asli cinta ibu pada anaknya.
Perhatikanlah pada obyek perilaku
yang sama…”penyembelihan”, ingat obyeknya sama. Seseorang atau
siapapun bisa bergerak dengan semangat yang berbeda, jika sudah merusak
niatnya.
yang sama…”penyembelihan”, ingat obyeknya sama. Seseorang atau
siapapun bisa bergerak dengan semangat yang berbeda, jika sudah merusak
niatnya.
On
the first start
the first start
Seseorang hanya disimpangkan sedikit saja dari alur tujuan perjalanan. Maka
selanjutnya ia akan berjalan terus menyimpang dan menyimpang dalam
perjalanannya.
selanjutnya ia akan berjalan terus menyimpang dan menyimpang dalam
perjalanannya.
Pada peristiwa
“penyembelihan” Ismail. Iblis tidak berdaya mengganggu keikhlasan
masing-masing. Namun Iblis berupaya merusak sinergi keikhlasan itu. Sehingga
bangunan kebersamaan diharapkannya goyang dengan adanya unsur dalam sinergi
yang kurang optimal ikhlasnya.
“penyembelihan” Ismail. Iblis tidak berdaya mengganggu keikhlasan
masing-masing. Namun Iblis berupaya merusak sinergi keikhlasan itu. Sehingga
bangunan kebersamaan diharapkannya goyang dengan adanya unsur dalam sinergi
yang kurang optimal ikhlasnya.
Justru di sinilah pentingnya
tidak sekedar menjaga keikhlasan pribadi. Tapi juga keikhlasan keluarga,
keikhlasan jamaah.
tidak sekedar menjaga keikhlasan pribadi. Tapi juga keikhlasan keluarga,
keikhlasan jamaah.
Semoga!!!
Leave a Reply