A Syahid, Musisi Nasyid Indonesia. (Dok. Istimewa) |
Setiap genre musik punya kesempatan yang sama untuk menjadi trend dalam merajai industri musik dan pemasarannya, jika dikemas dengan profesional dan memuat nilai entertain yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Kesempatan tersebut juga terbuka bagi genre nasyid. Apalagi nasyid modern pada saat sekarang semakin terbuka dalam pengembangan kreativitasnya. Tak ingin melihat kejayaan nasyid meredup, A Syahid, seorang munsyid senior asal Kota Samarinda menyemangati para kreator nasyid saat tampil sebagai narasumber di acara Talkshow IslamicTunes edisi ketiga yang digelar pada hari Sabtu 7/9/2019 dari pukul 20.00 – 21.00 WIB.
“Nasyid itu sama saja dengan genre musik yang lain. Bedanya terletak pada liriknya yang religius, yang memberi kebaikan pada semua aspek kehidupan. Kelima aspek kehidupan itu ada pada Islam. Sebagai pegiat nasyid agar senantiasa membuat karya, jangan sampai menghilangkan potensi dan kreativitas yang ada pada diri. Berkarya dan teruslah berkarya. Secara bersama-sama kita melakukan regenerasi, dengan mendukung para generasimuda yang bergiat di bidang nasyid, agar mereka tumbuh. Jika nasyid belum mereka minati, kita berusaha untuk memotivasi mereka,” kata A Syahid pada talkshownya.
A Syahid, Musisi Nasyid Indonesia. (Dok. Istimewa) |
A Syahid juga mengatakan, “Sesama munsyid kita harus saling mendukung, dan menjadi partnertship yang baik. Bagaimana cara untuk mensinergikan potensi tersebut untuk keberhasilan bersama. Untuk merawat kejayaan nasyid bisa kita ikhtiarkan dengan menyiapkan konsep, pelatihan, festival, roadshow, go to school, dan go to mall.”
“Saya melihat saat ini nasyid mengalami penurunan. Melihat kondisi ini, walaupun saya sebenarnya sedang fokus di dunia pendidikan Alquran, saya merasa perlu untuk terjun kembali ke dunia nasyid. Sebagai upaya untuk membangkitkan lagi kejayaan nasyid, ada sepuluh lagu nasyid yang sudah saya siapkan untuk sebuah grup nasyid baru. Insya Allah, akan recording dalam bulan September ini. Sebagai bocorannya, salah satu lagunya berjudul ‘Aku Rindu’,” kata A Syahid.
A Syahid, Musisi Nasyid Indonesia. (Dok. Istimewa) |
Dalam perjalanannya dalam menekuni dunia nasyid, A Syahid telah melahirkan beberapa lagu nasyid, di antaranya; Hidup Bersama Islam, The Happiness, Jalinan Suci, Adinda, dan Kekasih Hatiku.
“Karya-karya nasyid saya itu biasanya mengkombinasikan unsur musik etnik dan juga musik secara universal yang modern. Karena Islam itu penganutnya sangat heterogen yang menjadi satu kesatuan yang utuh. Keragaman itu menjadi sebuah potensi yang besar. Termasuk dalam bermusik, kombinasi tersebut melahirkan harmoni yang indah,” kata A Syahid.
Lebih lanjut A Syahid mengatakan, “Ketika berkarya, maka berkaryalah dengan hati. Jangan memikirkan lagu itu akan laku atau tidak. Kita pahami dulu bagaimana bermusik itu. Semangat yang ada diimbangi dengan usaha dengan selalu belajar dengan siapapun.”
A Syahid, Musisi Nasyid Indonesia. (Dok. Istimewa) |
Talkshow yang dipandu oleh Hanafi Zein ini ditutup dengan pesan inspiratif dari A Syahid, “Berkaryalah tiada henti, sampai ajal mengakhiri. Bangun jiwa peduli untuk menghargai karya-karya sesama munsyid. Berbagi adalah jalan barokah. Bagi teman-teman munsyid yang menyanyikan karya orang lain, ketika itu ada unsur profitnya, berbagilah dengan pemilik karya tersebut, sebagai hak royalti mereka, agar dapat mendukung mereka agar terus melahirkan karya, juga untuk keberkahan rejeki yang diberikan Allah SWT kepada kita.” (*)
Leave a Reply