Sahabat IslamicTunes dalam menjalankan sebuah usaha sangat membutuhkan ketelitian dalam menjalankannya. Ketelitian menjadi penunjang seorang wirausahawan dalam menggapai kesuksesan dalam hidup. Ketelitian
tersebut dapat direalisasikan melalui berbagai media dalam
kehidupan, dapat dengan ketelitian dalam mengamati segmentasi
pasar, ketelitian terhadap partner kerja, customer, dan lain sebagainya. Ketelitian dalam dunia
bisnis sangat lah berpengaruh pada sukses tidaknya seseorang.
Ketika seseorang ceroboh terhadap bisnis dengan mengabaikan
ketelitian dalam berbisnis, hasilnya akan mengalami kegagalan.
tersebut dapat direalisasikan melalui berbagai media dalam
kehidupan, dapat dengan ketelitian dalam mengamati segmentasi
pasar, ketelitian terhadap partner kerja, customer, dan lain sebagainya. Ketelitian dalam dunia
bisnis sangat lah berpengaruh pada sukses tidaknya seseorang.
Ketika seseorang ceroboh terhadap bisnis dengan mengabaikan
ketelitian dalam berbisnis, hasilnya akan mengalami kegagalan.
Kegagalan tersebut bisa terjadi
ketika seseorang tidak mengamati segmentasi pasar sehingga produk
barangyang ia sediakan tidak sinkron dengan permintaan pasar,
maka produk tidak akan dijamah oleh customer. Selain itu, jika
Anda tidak teliti terhadap pemilihan partner kerja dan customer
Anda, maka akan berpotesi terjadi penipuan. Ketika tindakan
tersebut benar terjadi, maka Anda akan tahu sendiri akibatnya.
ketika seseorang tidak mengamati segmentasi pasar sehingga produk
barangyang ia sediakan tidak sinkron dengan permintaan pasar,
maka produk tidak akan dijamah oleh customer. Selain itu, jika
Anda tidak teliti terhadap pemilihan partner kerja dan customer
Anda, maka akan berpotesi terjadi penipuan. Ketika tindakan
tersebut benar terjadi, maka Anda akan tahu sendiri akibatnya.
Ketelitian terhadap tindakan Anda
dalam mengamati segmentasi pasar, pemilihan partner, dan customer
sangatlah penting, karena dalam dunia bisnis banyak orang yang
menghalalkan segala cara untuk dapat mewujudkan keinginan mereka,
termasuk menikam teman sendiri. Kenyataannya, kejadian-kejadian
semacam itu banyak terjadi di lapangan sehingga menciptakan
orang-oranggagal dalam bisnis.
dalam mengamati segmentasi pasar, pemilihan partner, dan customer
sangatlah penting, karena dalam dunia bisnis banyak orang yang
menghalalkan segala cara untuk dapat mewujudkan keinginan mereka,
termasuk menikam teman sendiri. Kenyataannya, kejadian-kejadian
semacam itu banyak terjadi di lapangan sehingga menciptakan
orang-oranggagal dalam bisnis.
Kisah ini terjadi ketika ajaran baru di sebuah fakultas
kedokteran, dimana seorang dosen sedang mengajar mahasiswa baru
di kuliah perdana mereka. Ketika kuliah perdana tersebut tampak
ketegangan di mata mahasiswa baru, dimana mereka terus mengamati
Dosen dan mencatat apa yang disampaikan.
kedokteran, dimana seorang dosen sedang mengajar mahasiswa baru
di kuliah perdana mereka. Ketika kuliah perdana tersebut tampak
ketegangan di mata mahasiswa baru, dimana mereka terus mengamati
Dosen dan mencatat apa yang disampaikan.
Ditengah jam kuliah tersebut sang dosen
ingin menguji tingkat ketelitian mahasiswanya dengan mengadakan sebuah
percobaan dengan sebuah percobaan dalam kuliah tersebut. Sang
dosen mulai mengawali percobaan tersebut dengan berkata,
“Menjadi dokter, butuh keberanian dan ketelitian. Dan saya harap
kalian dapat membuktikannya!” Tidak lama kemudian sang dosen
mengeluarkan toples yang ditutup rapat yang berisi air yang
berwarna tidak karuan. Para mahasiswa menjadi bertanya-tanya apa
yang akan dilakukan oleh dosen tersebut, perasaan kalut dan
penuh penasaran tidak karuan. Di sela-sela tanda tanya para
mahasiswa tersebut, dosen tersebut berkata, “Saya punya setoples
cairan limpa manusia yang telah direndam selama 3 bulan.”
Kemudian sang dosen bertindak mengejutkan dengan mencelupkan
jarinya ke dalam toples lalu memasukkannya ke mulutnya. Seketika
para mahasiswa histeris berteriak dan mual terhadap kelakuan
dosennya. Suasana kelas menjadi gaduh, tetapi sang dosen segera
menenangkan keributan tersebut.
ingin menguji tingkat ketelitian mahasiswanya dengan mengadakan sebuah
percobaan dengan sebuah percobaan dalam kuliah tersebut. Sang
dosen mulai mengawali percobaan tersebut dengan berkata,
“Menjadi dokter, butuh keberanian dan ketelitian. Dan saya harap
kalian dapat membuktikannya!” Tidak lama kemudian sang dosen
mengeluarkan toples yang ditutup rapat yang berisi air yang
berwarna tidak karuan. Para mahasiswa menjadi bertanya-tanya apa
yang akan dilakukan oleh dosen tersebut, perasaan kalut dan
penuh penasaran tidak karuan. Di sela-sela tanda tanya para
mahasiswa tersebut, dosen tersebut berkata, “Saya punya setoples
cairan limpa manusia yang telah direndam selama 3 bulan.”
Kemudian sang dosen bertindak mengejutkan dengan mencelupkan
jarinya ke dalam toples lalu memasukkannya ke mulutnya. Seketika
para mahasiswa histeris berteriak dan mual terhadap kelakuan
dosennya. Suasana kelas menjadi gaduh, tetapi sang dosen segera
menenangkan keributan tersebut.
Setelah tindakan dosen tersebut,
sang dosen pun mengatakan, “Inilah keberanian dan ketelitian
yang saya maksudkan, setiap manusia harus memiliki keberanian
dan ketelitian untuk hidup. Sekarang saatnya kalian
membuktikannya dengan melakukan apa yang saya perbuat untuk
dapat membuktikannya, sebagai seorang calon dokter Anda harus
berani dan teliti, jadi siapa yang berani mencoba?” Seketika
kelas yang tadinya gaduh menjadi sepi tiada bersuara seakan
tidak berpenghuni. Para mahasiswa merasa jijik hingga pertanyaan,
“Siapa yang berani mencoba?” tersebut di ulang kembali untuk
ketiga kalinya.
sang dosen pun mengatakan, “Inilah keberanian dan ketelitian
yang saya maksudkan, setiap manusia harus memiliki keberanian
dan ketelitian untuk hidup. Sekarang saatnya kalian
membuktikannya dengan melakukan apa yang saya perbuat untuk
dapat membuktikannya, sebagai seorang calon dokter Anda harus
berani dan teliti, jadi siapa yang berani mencoba?” Seketika
kelas yang tadinya gaduh menjadi sepi tiada bersuara seakan
tidak berpenghuni. Para mahasiswa merasa jijik hingga pertanyaan,
“Siapa yang berani mencoba?” tersebut di ulang kembali untuk
ketiga kalinya.
Seketika seorang mahasiswa
mengangkat tangannya sebagai tanda mau melakukannya. Setelah
menyatakan persetujuan mahasiswa tersebut memberanikan dirinya
untuk maju, walaupun hatinya mengatakan jijik dan geli.
Keberanian mahasiswa tersebut disambut oleh sang dosen dengan
senyuman ramah. Dengan wajah tegang dan perasaan ragu-ragu
mahasiswa tersebut memulai mencelupkan jari telunjuknya ke dalam
toples.
mengangkat tangannya sebagai tanda mau melakukannya. Setelah
menyatakan persetujuan mahasiswa tersebut memberanikan dirinya
untuk maju, walaupun hatinya mengatakan jijik dan geli.
Keberanian mahasiswa tersebut disambut oleh sang dosen dengan
senyuman ramah. Dengan wajah tegang dan perasaan ragu-ragu
mahasiswa tersebut memulai mencelupkan jari telunjuknya ke dalam
toples.
Sang mahasiswa pemberani tersebut
pun mulai mengangkat tangannya, dengan memalingkan mukanya ke
kanan. Dengan perlahan, dimasukkannya jari yang telah tercelup
lendir itu ke mulutnya. Seketika itu para mahasiswa berteriak
dan menutupkan mata mereka, bahkan beberapa mahasiswa yang ijin
keluar karena mual-mual perutnya ingin muntah. Setelah pembuktian tersebut sang
mahasiswa izin ke toilet untuk muntah karena tidak tahan dengan
bau dan rasanya. Setelah ia kembali ke dalam kelas, suara
tepuk tangan seakan mengiringinya masuk kelas sebagai
penghormatan atas keberaniannya tersebut. Setelah itu, sang dosen
pun berkata kepada mahasiswa tersebut, “Bagus kamu telah
membuktikan satu hal, anak muda.
pun mulai mengangkat tangannya, dengan memalingkan mukanya ke
kanan. Dengan perlahan, dimasukkannya jari yang telah tercelup
lendir itu ke mulutnya. Seketika itu para mahasiswa berteriak
dan menutupkan mata mereka, bahkan beberapa mahasiswa yang ijin
keluar karena mual-mual perutnya ingin muntah. Setelah pembuktian tersebut sang
mahasiswa izin ke toilet untuk muntah karena tidak tahan dengan
bau dan rasanya. Setelah ia kembali ke dalam kelas, suara
tepuk tangan seakan mengiringinya masuk kelas sebagai
penghormatan atas keberaniannya tersebut. Setelah itu, sang dosen
pun berkata kepada mahasiswa tersebut, “Bagus kamu telah
membuktikan satu hal, anak muda.
Seorang calon dokter memang harus
berani. Tapi sayangnya, seorang dokter tidak hanya butuh
keberanian, melainkan ketelitian dalam menjalankan tugasnya.
Tidakkah kamu mengamati bahwa tadi saya memang mencelupkan jari
telunjuk saya, tetapi yang saya masukkan ke mulut adalah jari
tengah! Seorang dokter memang butuh keberanian, tapi lebih
butuh lagi ketelitian.”
berani. Tapi sayangnya, seorang dokter tidak hanya butuh
keberanian, melainkan ketelitian dalam menjalankan tugasnya.
Tidakkah kamu mengamati bahwa tadi saya memang mencelupkan jari
telunjuk saya, tetapi yang saya masukkan ke mulut adalah jari
tengah! Seorang dokter memang butuh keberanian, tapi lebih
butuh lagi ketelitian.”
Begitulah kehidupan, di mana
keberanian dan ketelitian sangat diperlukan dalam hidup.
Terkadang banyak orang yang hanya bermodalkan keberanian untuk
melakukan usaha tanpa diimbangi dengan ketelitiannya dalam
mengamati situasi dan kondisi di lapangan sehingga menyebabkan
ia gagal. Seperti yang dialami oleh kebanyakan orang-orang yang
gagal dalam berwirausaha.
keberanian dan ketelitian sangat diperlukan dalam hidup.
Terkadang banyak orang yang hanya bermodalkan keberanian untuk
melakukan usaha tanpa diimbangi dengan ketelitiannya dalam
mengamati situasi dan kondisi di lapangan sehingga menyebabkan
ia gagal. Seperti yang dialami oleh kebanyakan orang-orang yang
gagal dalam berwirausaha.
Orang-orang yang berhasil menggapai
kesuksesan dalam berwirausaha adalah yang mampu berani bertindak
dan teliti terhadap perkembangan usahanya, baik dalam
persaingan, segmentasi pasar, memilih partner dan customer dan
masih banyak yang lain, yang semua itu membutuhkan ketelitian.
Keberanian memang adalah modal utama seorang wirausahawan, akan
tetapi, jika tanpa diimbangi dengan ketelitian dalam
berwirausaha, maka hasilnya akan sia-sia saja.
kesuksesan dalam berwirausaha adalah yang mampu berani bertindak
dan teliti terhadap perkembangan usahanya, baik dalam
persaingan, segmentasi pasar, memilih partner dan customer dan
masih banyak yang lain, yang semua itu membutuhkan ketelitian.
Keberanian memang adalah modal utama seorang wirausahawan, akan
tetapi, jika tanpa diimbangi dengan ketelitian dalam
berwirausaha, maka hasilnya akan sia-sia saja.
Leave a Reply