IslamicTunesNews | ANAK KECIL DALAM KERETA

Sahabat IslamicTunes yang dimuliakan Allah SWT, Sering kali kita masalah hanya
dari kacamata pribadi. Ada sebuah kisah,,
Suatu hari ada seorang Bapak Tua
bersama dengan 4 orang anaknya yang masih kecil-kecil. Mereka naik kereta
ekonomi dari Jatinegara menuju Semarang. Di dalam kereta, anak-anak itu sangat
ribut sehingga banyak mengganggu penumpang yang lain. Berlarian kesana kemari,
teriak-teriak tawa mewarnai keceriaan mereka. Penumpang yang lain banyak yang
merasa terganggu dengan tawa anak-anak kecil itu.
Dan Sang Bapak Tua itupun, sepertinya tidak mau tahu dengan anggapan dan
pandangan para penumpang yang merasa terganggu oleh anak-anak kecilnya.

Seorang Ibu memberanikan diri
untuk menegur Bapak Tua itu agar mau mendiamkan anak-anak kecil itu, “Pak,
maaf Pak. Apakah anak itu anak-anak Bapak ?”
Tanpa menjawab, Bapak Tua itu
pelan-pelan mengangkat kepala dan melihat ke arah Ibu yang menegurnya,
“Ada apa Bu ?” tanya Bapak Tua.

“Itu Pak, Anak Bapak. Mereka
berisik dan mengganggu penumpang yang lain, tolong disuruh diam Pak. Sebagai
orang tua, harusnya Bapak bisa menjaga anak-anaknya dong. Kami merasa
terganggu” jawab Ibu tersebut.
“Ooo, maaf bu saya tidak
bisa” jawab Bapak Tua.
“Kenapa tidak bisa ? Kan itu
anak Bapak” sahut sang Ibu.
“Saya tidak tega” jawab
Bapak Tua itu lagi.
“Kenapa tidak tega ?”
“Tiga hari yang lalu, mereka
baru saja kehilangan kedua orang tuanya akibat kecelakaan pesawat. Sejak
kecelakaan itu, mereka tidak pernah berhenti menangis. Dan baru kali ini, saya
melihat mereka bisa tertawa dengan bahagianya. Saya tidak tega memberhentikan
tawa mereka. Jika Ibu tega, saya mempersilahkan Ibu untuk memberhentikan tawa
mereka agar mereka tidak mengganggu para penumpang yang lain” jawab Bapak
Tua itu mengakhiri percakapan.
Sang Ibu kemudian kembali ke
tempat duduknya, dan tidak bisa berkata apa-apa lagi sambil meneteskan air
matanya. Kini, marahnya telah berubah menjadi sayang. Bencinya beberapa waktu
lalu berubah menjadi simpati. Ia sangat senang melihat anak yatim-piatu
tersebut bisa tertawa lepas.

Refleksi Hikmah :
Yakinlah ! pada saat kita mau
membuka mata hati dan pendengaran, pastilah hidup ini akan lebih mudah untuk
dipahami.
Kebencian jadi Kasih sayang. Dendam jadi Persahabatan.
Tidak ada yang salah dalam
kehidupan ini. Yang salah adalah pada saat kita tidak berusaha mau mengerti
tentang kehidupan. Sungguh ! Allah menginginkan bagimu bahagia kehidupan di
dunia dan di akhirat. Karena Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
www.alkisaah.blogspot.com


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *