IslamicTunesNews | BENARKAH MUSLIM ITU TERORIS?

islam itu teroris benarkah?

Bukan Madinah saja yang diserempet bom. Bahkan
Jeddah dan Qatif juga. Ya, tiga kota di Arab Saudi. Sebelumnya di Iraq dan
Turki.
Mendengar kabar ini, satu-dua netizen langsung
nyeletuk, “Begitulah muslim. Identik dengan kekerasan, pembunuhan, dan
pengeboman.”
Darah saya pun mendidih mendengar celetukan tak
bertanggung jawab itu. Maka bacalah tulisan ini baik-baik. Satu menit saja.
Terkait
kekerasan dan pembunuhan, ada lima pertanyaan:

– Berapa juta orang yang dibunuh oleh Hitler dan Mussolini? Berapa juta orang
yang dibunuh oleh Lenin dan Stallin? Berapa juta orang yang dibunuh oleh Pol
Pot? Berapa juta orang Iraq tewas karena invansi Amerika? Berapa ratus ribu
orang Iraq tewas karena keputusan embargo dari Amerika?

Terus, jawablah lima pertanyaan ini:

– Belasan juta orang tewas karena Perang Dunia I, siapa penyebabnya? 
– Puluhan juta orang tewas karena Perang Dunia II, siapa penyebabnya? 
– Jutaan orang Vietnam tewas dalam Perang Vietnam, siapa penyebabnya? 
– Ratusan ribu orang Nagasaki dan Hiroshima tewas karena bom atom, siapa
penyebabnya?
– Ketika ratusan ribu orang Aborigin dibantai, ketika ratusan ribu orang Indian
dibantai, ketika ratusan ribu orang Bosnia dibantai, ketika ratusan ribu orang
Palestina dibantai, ketika ribuan orang Afganistan dibantai, ketika ribuan
orang Rohingya dibantai, siapa penanggungjawabnya?

Pernahkah media menyudutkan mereka? Jarang.
Adakah dari mereka itu yang muslim? Nggak ada. Maka berhentilah mengidentikkan
kekerasan dengan muslim. Mereka masih saja nyeletuk, “Tapi itu kan dulu.
Sekarang gimana?” Menurut FBI dan Global Research, hanya 6% oknum muslim yang
menjadi teroris Dan sering terjadi, kalau muslim yang anarkis, maka kata muslim
atau Islam yang dijadikan headline. Tapi kalau yang lain, maka si pelaku cuma
disebut ‘sekelompok orang’. Bahkan headline bisa diganti, seperti kasus
Tolikara (tepat setahun yang lalu). Intensitas berita pun bisa diatur, seperti
kasus Turki dan Perancis. Sisihkan waktu 2 detik untuk men-share tulisan ini,
biar mata dunia semakin terbuka.
Islam rahmat bagi sekalian alam
Sebenarnya Islam berasal dari ‘selamat’ atau
‘damai’. Muslim pun diperintahkan menjadi rahmat terhadap semesta. Bukan kepada
manusia saja, namun juga pada hewan, tumbuhan, dan lingkungan. Ingat pula
wasiat Nabi Muhammad untuk tidak menyakiti non-muslim yang baik-baik (dzimmi).
Kalau Anda menyakiti mereka, maka Nabi yang akan menjadi lawan Anda kelak di
Hari Pembalasan. Ini hadis riwayat Imam Muslim.
Terus, adakah syariat perang dalam Islam? Jelas,
ada. Namun itu terjadi ketika muslim diserang atau dijajah. Dan ini merupakan
pilihan terakhir. Lihatlah bagaimana pahlawan terpaksa berperang pada masa
penjajahan dulu. Nabi Muhammad dan sahabat juga terpaksa angkat senjata pada
saat Madinah diserang dulu. Untuk kondisi-kondisi seperti ini, berdiam diri
adalah pilihan yang keliru. Share saja tulisan ini kalau Anda setuju.
Lantas, bagaimana dengan ISIS? Terkait ini,
saya bukan ahlinya. Saya pun menahan diri untuk berspekulasi, siapa penyandang
dana serta dalangnya. Hanya saja, guru saya sempat bertanya-tanya. Kenapa ISIS
mendadak besar namun sulit terdeteksi? Kenapa negara-negara yang katanya
adidaya itu tidak sanggup memberangus ISIS, sementara Iraq dapat dibumihangus
dalam seminggu? Saya cuma terdiam. Merenung. Berpikir.
Terakhir, bagaimana dengan Teori Konspirasi?
Saran saya:

– Konspirasi itu ada atau tidak, ini memancing debat yang tak berkesudahan.
Katakanlah, ada. Toh, lebih baik Anda introspeksi dan berbenah.
 
– Ketika negeri Anda tertinggal, terbelah, atau terjarah, berhentilah mengeluh,
“Ini gara-gara konspirasi bangsa A.”
– Jangan-jangan Anda yang tidak fokus menjalankan rencana Yang Maha Kuasa. Anda
yang tidak becus menjalankan apa-apa yang Dia titipkan. Anda yang tidak serius
menjalankan takdir-Nya sebagai umat terbaik. Anda yang tidak serius menjalin
tali persaudaraan. Ayolah, daripada berkeluh-kesah mending berbenah!
– Adalah HAK mereka melakukan konspirasi. Sekali lagi, Adalah HAK mereka
melakukan konspirasi. Yah salah sendiri, kenapa Anda begitu lemah sehingga
termakan konspirasi mereka! Maka berhentilah berkeluh-kesah, segeralah
berbenah!
– Misal, saya dan Anda berantem karena diadudomba oleh kaum B. Ini kan aneh.
Wong, sama-sama tahu diadudomba, kok mau? Mestinya sadar dan pererat tali persaudaraan.
Sehingga kita tidak mudah dihasut, difitnah, dan diadudomba oleh siapapun.
– Ngomong-ngomong, daripada berpikir paranoia, lebih baik Anda berpikir
pronoia, yaitu meyakini ada konspirasi besar yang akan membantu Anda. Ini lebih
memberdayakan.

Bukan kebetulan saya pernah berada di Madinah
ketika Ramadhan. Di sana, kalau bulan biasa saja terasa damai, apalagi bulan
puasa? Sampai tulisan ini saya posting, saya tidak habis pikir, bagaimana
mungkin kota sedamai itu dibom oleh oknum tak bertanggungjawab? Di mana hati
mereka? #MadinaBlast. Dari jauh saya, Ippho Santosa, cuma bisa
mendoakan, semoga keadilan dan perdamaian selalu menyertai negeri-negeri di
seluruh penjuru bumi. Bukan Madinah dan Istanbul saja. Bukan Baghdad dan Allepo
saja. Bukan Brussels dan Paris saja. Semuanya kita doakan.


Posted

in

,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *