IslamicTunesNews | KEKUATAN PARA PEMUDA DALAM NERACA ISLAM

Para
pemuda muslim adalah kelembutan hati, kesucian jiwa

Di antara sifat-sifat yang dimiliki oleh para
pemuda muslim adalah kelembutan hati, kesucian jiwa, ketulusan hati nurani dan
kekuatan iman yang berkobar di hatinya. Oleh karena itu, kita dapat memahami
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengarahkan seluruh pandangannya dan
memusatkan seluruh pikirannya kepada pentingnya menjaga, merawat dan memelihara
para pemuda.

Kisah
pemuda pada zaman quraisy

Ketika kaum Quraisy sudah berkumpul dan bersiap-siap dengan tentaranya yang
berjumlah tiga ribu personil dan bersenjata lengkap pergi menuju Madinah untuk
merebut kehormatan mereka yang telah tercemar dan terinjak-injak pada
peperangan Badar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumpulkan para
sahabatnya dan menceritakan kondisinya. Setelah Rasulullah shallallahu
‘alaihiwasallam bercerita, maka ada seseorang yang di anggap tua berpendapat
agar kaum muslimin tetap tinggal di Madinah untuk menunggu kedatangan mereka.
Dengan demikian anak-anak kecil dan perempuan dapat berpartisipasi dalam
pertempuran dengan melemparkan batu kepada 
orang-orang
musyrik
 dari atap-atap rumah maupun perbukitan-perbukitan kecil
yang ada di Madinah. Pendapat ini dilontarkan oleh Abdullah bin Ubay pemimpin
kaum munafiq.


para
pemuda menguatkan jati dirinya
Pada waktu perang Uhud, setelah para pemuda
menguatkan jati dirinya dalam berpendapat, maka mereka juga menguatkan jati
dirinya dengan berpartisipasi di medan pertempuran secara langsung. Dengan
demikian maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan 
kesempatan kepada para pemuda mukmin untuk berpartisipasi dalam pertempuran.
Diantara para pemuda yang diizinkan mengikuti pertempuran adalah Samrah bin
jandab dan Rafi’ bin Khulai) yang masih berumur lima belas tahun. Tapi,
sebelumnya beliau menolak keikutsertaan mereka berdua, karena dianggap masih
terlalu muda. Maka, salah seorang sahabat berkata, “Ya Rasulullah,
sesungguhnya Rafi’ adalah seorang pemanah (pemanah ulung). Mendengar perkataan
itu Rasulullah mengizinkannya. Ketika Rasulullah mengizinkan Rafi’ maka para
sahabat berkata kepada beliau, “Ya Rasulullah sesungguhnya Samrah bergulat
dengan Rafi’. Maka Rasulullah pun mengizinkannya untuk ikut bertempur.
Dari sanalah kita harapkan bahwa pemikiran dan aqidah
para pemuda yang dapat menyadarkan umat dari keterlenaannya dan menggerakkan
cita-cita yang ada di dalam dirinya kepada masa depan yang lebih baik dan lebih
cerah.
Adapun yang membuat seorang pemuda yang bernama
Ibrahim itu memberontak kepada berhala-berhala yang disembah oleh kaumnya, dan
yang mendorong untuk menghancurkannya itu tidak lain adalah pemikiran baru yang
membangunkan orang-orang yang tertidur serta pemikiran yang memperingatkan
orang-orang yang terlena dan mabuk bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah
selain Allah.
Selain itu, pembangkangan para pemuda ashabul kahfi
terhadap penguasa yang zhalim dan sewenang-wenang itu tidak lain adalah bentuk
penolakan mereka terhadap pemikiran-pemikiran yang rusak dan menyesatkan dan
kemudian menghidupkan kembali fitrah baru yang benderanya di bawa oleh para
pemuda.
“Kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain
Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat
jauh dari kebenaran.” [QS. Al Kahfi [18]:14]
Inilah pemuda, inilah sebagian kedudukannya di
dalam Islam. Dan  kita mempercayai setiap cita-cita yang dimiliki oleh
para pemuda umat ini adalah untuk mengembalikan wajah Islam yang sebenarnya di
atas bumi setelah hilang beberapa lama. Selain itu untuk mengangkat syi’ar tauhid:
baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan. Tidak ada Tuhan yang patut
disembah kecuali Allah dan tidak ada keputusan kecuali keputusan dengan
menggunakan syari’at Allah.


Posted

in

, ,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *