
Seringkali kita diingatkan bahawa sedekah itu membuka pintu rezeki. Sedekah mengundang rahmat Allah dan menjadi sebab Allah buka pintu rezeki.
Nabi s.a.w. bersabda kepada Zubair bin al-Awwam: “Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya Allahmembanyakkan baginya.
Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah menyedikitkan baginya.” H.R. ad-Daruquthni dari Anas r.a.
dalam bersedekah kita haruslah ikhlas memberikan sedekah kepada sesiapa yang memerlukannya tanpa pamrih dan tanpa sebutan dan pujian, terkadang sering kita ingin disebut-sebut dalam bersedekah Jika seseorang melakukan al-mann, menunjukkan indikasi ketidakikhlasan dirinya dalam bersedekah. Al-mann ini juga mengindikasikan sikap orang yang sombong di hadapan manusia. Dengan menyebut-nyebut pemberian sedekah di hadapan orang yang ia beri sedekah, dia memamerkan kelebihan dirinya kepada orang tersebut. Perbuatan ini bisa menyakiti hati orang lain, sehingga Allah ta’ala melarang perbuatan buruk ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة ، ولا ينظر إليهم ، ولا يزكيهم ، ولهم عذاب أليم ، قال فقرأها رسول الله صلى الله عليه وسلم ثلاث مرار . قال أبو ذر : خابوا وخسروا . من هم يا رسول الله ؟ قال : المسبل والمنان والمنفق سلعته بالحلف الكاذب
“ Ada tiga golongan, yang tidak akan Allah ajak bicara pada hari kiamat, tidak akan Allah lihat, dan tidak akan Allahsucikan, serta baginya adzab yang pedih.
Rasulullah mengulang sebanyak tiga kali.
Abu Dzar bertanya, “Siapa mereka wahai Rasulullah?”
Jawab beliau, “Al musbil (lelaki yang menjulurkan pakaiannya melebihi mata kaki, al mannaan(orang yang suka menyebut-nyebut sedekah pemberian), dan pedagang yang bersumpah dengan sumpah palsu”
(H.R. Muslim: 106)

Begitu banyak nikmat yang telah kita terima dari Allah SWT.Negara ini telah mendapatkan nikmat lahan yang subur, kandungan sumber daya alam melimpah, dan masyarakat Muslim yang sangat banyak.Diri-diri kita telah mendapatkan nikmat hidup berkecukupan, anak-anak yang sehat dan cerdas, pasangan hidup yang beriman. Bukan itu saja, masih banyak nikmat-nikmat yang lain, yang jika kita mencoba menghitungnya, niscaya tidak akan mampu. Allah SWT berfirman:
وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَهُ اللهِ لاَ تُحْصُوْهَا اِنَ اللهَ لَغَفُوْرُ رَّحِيْمٌ
Artinya :“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS An Nahl :18).

Apakah pekerjaan kita dihalalkan agama? Jika memang halal, apakah benar dalam mencari dan menjalaninya? Tanyakan selalu hal ini. Kecurangan dalam mencari nafkah, entah itu korupsi (waktu, wang), memanipulasi timbangan, amalan mark up, dan sebagainya akan membuat rezeki kita tidak berkah. Mungkin wang kita dapat, namun berkat dari wang tersebut telah hilang. Apa ciri rezeki yang tidak berkat? Mudah menguap untuk hal sia-sia, tidak membawa ketenangan, sukar digunakan untuk taat kepada Allah serta membawa penyakit. Bila kita terlanjur melakukannya, akan bertaubat dan kembalikan harta tersebut kepada yang berhak menerimanya.

dari itu mari sama-sama kita muhasabah diri kita, apakah yang kita lakukan selama hari ini sudah mendapat ridho dari Allah swt. wallahua’lam
Leave a Reply