IslamicTunesNews | MARHABAN YA RAMADHAN


Sahabat IslamicTunesNews yang di muliakan ALLAH SWT, tanpa terasa sebentar lagi kita akan memasuki bulan yang penuh dengan keberkahan yakni bulan suci ramadhan, Allah SWT berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS
al-Baqarah: 183)

Lebih kurang 30 hari lagi kita akan berjumpa
dengan bulan yang penuh barokah yakni bulan ramadhan, setelah bulan rajab dan
sya’ban akan datanglah bulan penuh ampunan, syahrul syiam.


Marhaban ya Ramadhan sepatutnya bukan sekadar ucapan selamat datang yang
terlontar dari mulut belaka. Sebab bulan yang penuh berkah ini sepatutnya
disambut suka cita dan kebahagian hati yang diekspresikan , tetapi kebahagian
hati yang diekspresikan dengan perubahan tindakan dan perilaku.
            
Ibadah puasa di bulan suci ini yang diwajibkan untuk orang-orang beriman di
seluruh dunia bukan sekadar ibadah. Ibadah puasa di bulan Ramadhan sangat
berbeda dengan ibadah lain. Sebab, puasa adalah ibadah ‘rahasia’. Artinya,
orang itu berpuasa atau tidak hanyalah orang berpuasa itu sendiri dan Allah
saja yang mengetahuinya.

Banyak nilai yang kita petik dalam ketika menjalankan ibadah puasa. Tidak
sedikit literature dan referensi kajian tentang makna puasa yang mengatakan
bahwa beragam nilai yang kita petik dari ibadah puasa di bulan Ramadhan seperti
nilai sosial, kesehatan, spiritual hingga kepribadian.



Nilai sosial, perdamaian, kemanusiaan, semangat gotong royong, solidaritas,
kebersamaan, persahabatan dan semangat prularisme. Ada pula manfaat lahiriah
seperti pemulihan kesehatan (terutama perncernaan dan metabolisme), peningkatan
intelektual, kemesraan dan keharmonisan keluarga, kasih sayang, pengelolaan
hawa nafsu dan penyempurnaan nilai kepribadian lainnya.



Ada lagi aspek spiritualitas: puasa untuk peningkatan kecerdasan spiritual,
ketaqwaan dan penjernihan hati nurani dalam berdialog dengan al-Khaliq.
Semuanya adalah nilai-nilai positif yang terkandung dalam puasa yang selayaknya
tidak hanya kita pahami sebagai wacana yang memenuhi intelektualitas kita,
namun menuntut implementasi dan penghayatan dalam setiap aspek kehidupan kita.



Yang juga penting dalam menyambut bulan Ramadhan tentunya adalah bagaimana kita
merancang langkah strategis dalam mengisinya agar mampu memproduksi nilai-nilai
positif dan hikmah yang dikandungnya. Jadi, bukan hanya melulu mikir menu untuk
berbuka puasa dan sahur saja. Namun, kita sangat perlu menyusun menu rohani dan
ibadah kita.



Kalau direnungkan, menu buka dan sahur bahkan sering lebih istemawa (baca:
mewah) dibanding dengan makanan keseharian kita. Tentunya, kita harus menyusun
menu ibadah di bulan suci ini dengan kualitas yang lebih baik dan daripada
hari-hari biasa. Dengan begitu kita benar-benar dapat merayakan kegemilangan
bulan kemenangan ini dengan lebih mumpuni.



Ramadhan adalah bulan penyemangat. Bulan yang mengisi kembali baterai jiwa
setiap muslim. Ramadhan sebagai ‘Shahrul Ibadah’ harus kita maknai dengan
semangat pengamalan ibadah yang sempurna. Ramadhan sebagai ‘Shahrul Fath’
(bulan kemenangan) harus kita maknai dengan memenangkan kebaikan atas segala
keburukan.



Ramadhan sebagai “Shahrul Huda” (bulan petunjuk) harus kita
implementasikan dengan semangat mengajak kepada jalan yang benar, kepada ajaran
Al-Qur’an dan ajaran Nabi Muhammad Saw.



Ramadhan sebagai “Shahrus-Salam” harus kita maknai dengan
mempromosikan perdamaian dan keteduhan. Ramadhan sebagai ‘Shahrul-Jihad”
(bulan perjuangan) harus kita realisasikan dengan perjuangan menentang
kedzaliman dan ketidakadilan di muka bumi ini. Ramadhan sebagai “Shahrul
Maghfirah” harus kita hiasi dengan meminta dan memberiakan ampunan.
Ramadhan juga sebagai bulan kesabaran, maka kita harus melatih untuk sabar
dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah
‘gigih dan ulet’ seperti yang dimaksud dalam (QS. Ali Imran/3: 146).



Semoga dengan mempersiapkan diri kita secara baik dan merencanakan aktivitas
dan ibadah-ibadah dengan ikhlas, serta berniat “liwajhillah wa
limardlatillah”, karena Allah dan karena mencari ridha Allah, kita
mendapatkan kedua kebahagiaan tersebut, yaitu “sa’adatud-daarain”
kebahagiaan dunia dan akherat. Semoga kita bisa mengisi Ramadhan tidak hanya
dengan kuantitas harinya, namun lebih dari pada itu kita juga memperhatikan
kualitas puasa kita.!



Posted

in

,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *