IslamicTunesNews | MUSIK NASYID MELESAT KE PENJURU NEGERI

Nasyid Melesat ke Penjuru Negeri

Grup nasyid
bermunculan. Personelnya dari anak-anak hingga dewasa. Jenis musik Nasyid,
sebelumnya lebih akrab di telinga kalangan pesantren. Kalaupun mampu berkiprah
di luar pesantren, paling-paling hanya sekadar untuk perayaan hari-hari besar
keagamaan semata. Namun, secara perlahan keberadaan musik nasyid – yang
melantunkan syair-syair bernafaskan Islam itu, kini telah diakui dan mendapat
tempat di tengah masyarakat luas.

Fenomena ini
bisa dikatakan merupakan langkah awal menuju kebangkitan musik Islami.
Buktinya, telah banyak grup nasyid muncul di berbagai acara dari mulai
televisi, radio hingga konser. ”Jumlah penggemarnya pun kian hari kian
menggelembung,” ungkap Muhammad Thufail, salah seorang vokalis Qatrunada,
kelompok musik nasyid kenamaan di tanah air.
    
Tidak hanya itu saja. Menurut Thufail,
sudah banyak tercatat artis dan grup musik bernuansa Islam yang dapat menembus
pasar musik dunia. Di antaranya Usrah Ar-raihan Group, Raihan Group, Rabbani
Rabbani, Hijaz Group, Brothers Group, Nadamurni Group, Arabic, Ar Rahmani bil
Quran English, The Zikr Group, dan Usrah As-Shoff Group.
Kecuali itu masih ada Al-Anwar Group,
Other Group, senandung Islami oleh Yusuf Islam yang dahulu dikenal sebagai
penyanyi legendaris Cat Stevens, Malik Shahid, penyanyi islam kelahiran Quebec
Kanada yang menyanyikan lagu-lagu hip-hop dan rap dengan syair-syair bernuansa
Islam, dan Asahabu Taqwa (kelompok musik Islam kulit hitam).
Lalu bagaimana di Indonesia ? ”Musik
Islami pada saat ini berkembang cukup baik, salah satunya senandung Islami atau
lebih dikenal dengan sebutan nasyid,” jelas Thufail. Seni musik Islam,
lanjutnya, sangat mempengaruhi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Banyak
seni budaya tradisonal terutama musik dipengaruhi syair dan irama gaya musik
Islam.
Seni nasyid merupakan bagian dari
khasanah musik Islam Indonesia. Selain menampilkan keindahan suara, juga
merupakan media dakwah yang cukup efektif. Kini, banyak sekali bermunculan grup
nasyid yang personelnya dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa. Tidak
hanya berkembang di lingkungan pesantren tapi juga di sekolah-sekolah, kampus,
hingga ke pelosok kampung.
Harus diakui, citra musik Islam adalah
musik Arab memang masih kuat melekat pada nasyid. Kendati dalam perkembangannya
telah bersinggungan dengan etnis lain. Contohnya, ada yang mengedepankan
accapella [vokal], ada yang murni dengan rebana, tak sedikit menonjolkan unsur
musik perkusi.
Di Indonesia, sebenarnya, irama-irama
musik bernuansa Islami sudah lama didendangkan oleh kelompok musik asal
Bandung, Bimbo. Kemudian Kantata Taqwa kian mempertebal kehadirannya. Tapi,
seiring maraknya kehadiran stasiun televisi, kini cukup banyak bermunculan
artis dan kelompok musik berirama Islam; Snada, Qatrunada, Kiai Kanjeng, dan
Hadad Alwi.
Dapatkah artis dan kelompok musik
nasyid bersaing dengan jenis musik lainnya yang lebih ngetren ?. Tentunya
jawabnya bisa. Ini bila melihat begitu antusiasnya penonton terutama anak-anak
muda menyaksikan kelompok musik kondang asal Malaysia, Reihan, yang tampil
beberapa waktu lalu di berbagai daerah di Indonesia.
Jumlah penonton konser grup musik ini,
ternyata dapat mengimbangi penonton konser musik pop dan rock yang pernah ada.
Tak mengherankan, Raihan, dapat merebut sebagian besar hati penikmat musik di
Indonesia. Di Malaysia sendiri musik nasyid amat digemari dan mampu sejajar
dengan musik pop dan rock. Bahkan, lanjut Thufail, grup itu sempat manggung di
hadapan Ratu Inggris, Elizabeth. Ini, merupakan pengakuan dunia terhadap
kesenian Islam. Tidak hanya itu. Kini, Grup Raihan pun memulai debutnya dengan
main di film Syukur 21.
Di Indonesia,
grup musik nasyid Snada pun kini mempunyai banyak pengemar. Snada pun melesat
menembus studio Musica, dan mampu melempar 10 ribu keping album. Grup vokal
Snada ini juga berhak mendapatkan penghargaan ‘Platinum Award’ lewat album
terakhirnya, Neo Shalawat.
Album Neo Shalawat bukan cuma
diedarkan di Indonesia, tapi juga diluncurkan sampai ke negeri-negeri jiran.
Konon, penjualan album ini di luar negeri cukup sukses. Jadilah nama Snada kian
berkibar di jagad musik dalam negeri.
Selain Snada, kelompok musik lainnya
yang kini meramaikan dunia musik nasyid adalah Qatrunada. Grup Nasyid asal
Jakarta ini didirikan 1998 lalu. Grup yang beranggota empat orang vokalis pria
ini telah melakukan pentas ke berbagai negara seperti Malaysia, Thailand,
Australia, Yordania, Prancis dan Jerman.
Cerita Bisnis
Tarik Suara Qatrunada Berkembang

Ada sebuah cerita bisnis tarik suara
Qatrunada berkembang. Tatkala mengunjungi sebuah negara, mereka selalu
memperkenalkan musik nasyid tersebut kepada warga muslim setempat. Tak heran
bila akhirnya musik nasyid yang mereka bawakan mudah diterima sebagai seni
musik Islam.
“Keinginan kami ingin meluaskan ajaran
Islam. Teknik dakwah bisa dilakukan banyak cara. Kali ini lewat hiburan yang
Islami, sekaligus menghapus citra negatif tentang Islam yang selama ini banyak
disalahartikan oleh orang lain,” papar Fairuz Abady, manajer Qatrunada.
Qatrunada
beranggotakan Muhammad Thufail, Aburawah, Kurnia Sasmita dan Taufik Hakim.
Sejak berdiri mereka telah menghasilkan enam album, Setitis Embun, Asmaul
Husna, Takbir, Rafiqul A’la, Janji Tuhan itu Pasti, dan Kasih Sayang. Qatrunada
berarti setetes embun, yang dimaksudkan dapat menjadi penyejuk hati manusia
yang rentan dengan kealpaan dan sikap negatif.
Semua karya mereka mengajak manusia
untuk selalu ingat dan beribadah kepada Allah SWT, dengan menjalankan perintah
dan menjauhi larangan-Nya, yang dikemas dalam bentuk lagu dengan iringan
perkusi. Meski nama Qatrunada telah populer di kalangan para pecinta nasyid,
namun mereka enggan bila dikatakan sebagai artis.
Abdullah
Gymnastiar, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid yang karib
disapa Aa Gym melalui radio MQ AM yang kini pindah jalur ke FM- pada setiap
kesempatan selalu mengangkat nasyid.
Pertimbangannya, musik nasyid bisa
menyejukkan dan bisa menjaga kehormatan dan meninggikan Islam di muka bumi bagi
pedengarnya. ”Oleh karenanya, perlu dukungan dari radio, televisi, dan media
cetak lainnya sehingga nasyid dikenal luas. Insya Allah, dengan begitu nasyid
akan membumi,” kata Aa Gym.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *