IslamicTunesNews | NASHEED & SHOLAWAT GOES TO MALL SUKSES DILAKSANAKAN

NASHEED & SHOLAWAT GOES TO MALL
 Konser Nasyid Sambut Ramadhan  “CAHAYA RAMADHAN” Sabtu, 21 Mei
2016, bertempat di  Atrium Jogja City
Mall yang baru saja selesai dilaksanakn kemarin, antusias para warga yang
menyaksikan konser penyambutan bulan ramadhan ini  sangat luar biasa. Acara ini juraturut
dimeriahkan oleh bintang tamu yang sudah tidak asing lagi di dunia religi Bersama
:

Deni Aden, Zerlina Qonza, Kendy
Yuditha, Duo Kaafi, De Kopiah, Octo Frezzy, Jundy Feat Fakhry, Anna, Rifkie
Gustian, Hexanada, Almajid, Queena, Dll. 

Insyaallah  NASHEED & SHOLAWAT GOES TO MALL  akan berkeliling sambut Ramadhan.

Maka bersemangatlah wahai saudara-saudara muslim dalam menyambut
Ramadhan dengan cara-cara yang benar sebagaimana berikut ini:
1. Berdo’a agar Allah mempertemukan dengan bulan
Ramadhan dalam keadaan sehat dan kuat, serta dalam keadaan bersemangat
beribadah kepada Allah, seperti ibadah puasa, sholat dan dzikir.
Telah
diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, bahwa dia berkata, adalah Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Rajab, beliau
berdoa,
اللهم
بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
“Ya Allah berkahilah kami di
bulan Rajab dan Sya’ban serta pertemukanlah kami dengan Ramadhan.”
 (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)

Catatan: Syaikh Al-Albani rahimahullah mendhaifkan hadits
ini dalam kitab
 Dha’if al-Jaami‘ (4395) dan tidak mengomentarinya dalam kitab Al-Misykaah.


Demikian
juga generasi terbaik terdahulu (as-salaf ash-shalih) berdoa agar Allah
menyampaikan mereka pada bulan Ramadhan dan menerima amal-amal mereka.
Maka
apabila telah tampak hilal bulan Ramadhan, berdoalah pada Allah:
الله
أكبر اللهم أهله علينا بالأمن والإيمان والسلامة والإسلام , والتوفيق لما تحب وترضى ربي وربك الله
“Allah Maha Besar, ya Allah
terbitkanlah bulan sabit itu untuk kami dengan aman dan dalam keimanan, dengan
penuh keselamatan dan dalam keislaman, dengan taufik agar kami melakukan yang
disukai dan diridhai oleh Rabbku dan Rabbmu, yaitu Allah.”
 (HR. At-Tirmidzi dan Ad-Darimi,
dishahihkan oleh Ibnu Hayyan)
2. Bersyukur pada Allah dan memuji-Nya atas
dipertemukannya dengan bulan Ramadhan.
Imam
An-Nawawi rahimahullah berkata dalam kitabnya Al-Adzkaar,
“Ketahuilah,
dianjurkan bagi siapa saja yang mendapatkan suatu nikmat atau dihindarkan dari
kemurkaan Allah, untuk bersujud syukur kepada Allah Ta’ala, atau memuji Allah
(sesuai dengan apa yg telah diberikan-Nya).”
Dan
sesungguhnya di antara nikmat yang paling besar dari Allah atas seorang hamba
adalah taufiq untuk melaksanakan ketaatan. Selain dipertemukan dengan bulan
Ramadhan, nikmat agung lainnya adalah berupa kesehatan yang baik. Maka ini pun
menuntut untuk bersyukur dan memuji Allah Sang Pemberi Nikmat lagi Pemberi
Keutamaan dengan nikmat tersebut. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang
banyak dan pantas bagi keagungan Wajah-Nya dan keagungan kekuasaan-Nya.
3. Bergembira dan berbahagia dengan datangnya
bulan Ramadhan.
Telah
ada contoh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau dahulu memberi berita
gembira pada para sahabatnya dengan kedatangan Ramadhan. Beliau bersabda,
جاءكم
شهر رمضان, شهر رمضان شهر مبارك كتب الله عليكم صيامه فيه تفتح أبواب الجنان وتغلق فيه أبواب الجحيمالحديث
“Telah datang pada kalian bulan
Ramadhan, bulan Ramadhan bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan atas
kalian untuk berpuasa didalamnya. Pada bulan itu dibukakan pintu-pintu surga
serta ditutup pintu-pintu neraka….”
 (HR. Ahmad)
Dan
sungguh demikian pula as-salaf ash-shalih dari kalangan sahabat dan tabi’in,
mereka sangat perhatian dengan bulan Ramadhan dan bergembira dengan
kedatangannya. Maka kebahagiaan manakah yang lebih agung dibandingkan dengan
berita dekatnya bulan Ramadhan, moment untuk melakukan kebaikan serta
diturunkannya rahmat?
4. Bertekad serta membuat program agar
memperoleh kebaikan yang banyak di bulan Ramadhan.
Kebanyakan
dari manusia, bahkan dari kalangan yang berkomitmen untuk agama ini (beragama
Islam), membuat program yang sangat serius untuk urusan dunia mereka, akan
tetapi sangat sedikit dari mereka yang membuat program sedemikian bagusnya
untuk urusan akhirat. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran terhadap tugas
seorang mu’min dalam hidup ini, dan lupa atau bahkan melupakan bahwa seorang
muslim memiliki kesempatan yang banyak untuk dekat dengan Allah untuk mendidik
jiwanya sehingga ia bisa lebih kokoh dalam ibadah.
Di
antara program akhirat adalah program menyibukkan diri di bulan Ramadhan dengan
ketaatan dan ibadah. Seharusnya seorang muslim membuat rencana-rencana amal
yang akan dikerjakan pada siang dan malam Ramadhan. Dan tulisan yang anda baca
ini, membantu anda untuk meraih pahala Ramadhan melalui ketaatan pada-Nya,
dengan ijin Allah Ta’ala.
5.
Bertekad dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh pahala di bulan Ramadhan sertamenyusun waktunya (membuat jadwal) untuk beramal shalih.
Barangsiapa
yang menepati janjinya pada Allah maka Allah pun akan menepati janji-Nya serta
menolongnya untuk taat dan memudahkan baginya jalan kebaikan. Allah ‘Azza wa
Jalla berfirman,
فَلَوْ
صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْراً لَهُمْ )محمد : 21(
“Maka seandainya mereka
benar-benar beriman pada Allah, maka sungguh itu lebih baik bagi mereka.”
 (QS. Muhammad:21)
6. Berbekal ilmu dan
pemahaman terhadap hukum-hukum di bulan Ramadhan
.
Wajib
atas seorang yang beriman untuk beribadah kepada Allah dilandasi dengan ilmu,
dan tidak ada alasan untuk tidak mengetahui kewajiban-kewajiban yang diwajibkan
Allah atas hamba-hamba-Nya. Di antara kewajiban itu adalah puasa di bulan
Ramadhan. Sudah sepantasnya bagi seorang muslim belajar untuk mengetahui
perkara-perkara puasa serta hukum-hukumnya sebelum ia melaksanakannya (sebelum
datang bulan Ramadhan), agar puasanya sah dan diterima Allah Ta’ala.
فَاسْأَلوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ) الأنبياء :7(
“Maka bertanyalah pada
orang-orang yang berilmu jika kalian tidak mengetahui.”
 (QS. Al-Anbiya’:7)
7.
Wajib pula bertekad untuk meninggalkan dosa-dosa dan kejelekan,
serta bertaubat dengan sungguh-sungguh dari seluruh dosa, berhenti melakukannya
serta tidak mengulanginya lagi.
Karena
bulan Ramadhan adalah bulan taubat. Barangsiapa yang tidak bertaubat di
dalamnya, maka kapankah lagi ia akan bertaubat? Allah Ta’ala berfirman,
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ) النور : 31(
“Dan bertaubatlah kalian semua
kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung.”
 (QS. An-Nur: 31)
8. Mempersiapkan
jasmani dan rohani
 dengan
membaca dan menelaah buku-buku serta tulisan-tulisan, serta mendengarkan
ceramah-ceramah islamiyah yang menjelaskan tentang puasa dan hukum-hukumnya,
agar jiwa siap untuk melaksanakan ketaatan di bulan Ramadhan.
Demikian
pulalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersiapkan jiwa-jiwa para sahabat
untuk memanfaatkan bulan ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sempat bersabda pada akhir bulan
Sya’ban,
جاءكم
شهر رمضانإلخ الحديث
“Telah datang pada kalian bulan
Ramadhan…(sampai akhir hadits).”
 (HR. Ahmad dan An-Nasa’i).[1]
9.
Mempersiapkan dengan baik untuk berdakwah kepada
Allah Ta’ala di bulan Ramadhan, melalui:
Menghadiri
pertemuan-pertemuan serta bimbingan-bimbingan dan menyimaknya dengan baik agar
dapat disampaikan di masjid di daerah tempat tinggal.

Menyebarkan buku-buku kecil, tulisan-tulisan serta nasehat-nasehat tentang
hukum yang berkaitan dengan Ramadhan kepada orang-orang yang shalat serta
masyarakat sekitar.


Menyiapkan “hadiah Ramadhan” sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Hadiah
tersebut dapat berupa paket yang didalamnya terdapat kaset-kaset dan buku
kecil, yang kemudian pada paket tersebut dituliskan “hadiah Ramadhan”.

Memuliakan fakir dan miskin dengan memberi sedekah serta zakat untuk mereka.

10.Menyambut
Ramadhan dengan membuka lembaran putih yang baru, yang akan
diisi dengan:
Taubat
sebenar-benarnya kepada Allah Ta’ala.

Ta’at pada perintah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam serta meninggalkan apa yang
dilarangnya.


Berbuat baik kepada kedua orang tua, kerabat, saudara, istri atau suami serta
anak-anak.

Berbuat baik kepada masyarakat sekitar agar menjadi hamba yang shalih serta
bermanfaat. Rasulullah
 shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أفضل
الناس أنفعهم للناس
“Seutama-utama manuia adalah
yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
[2]
Demikianlah
seharusnya seorang muslim menyambut Ramadhan, seperti tanah kering yang
menyambut hujan, seperti si sakit yang membutuhkan dokter untuk mengobatinya
dan seperti seseorang yang menanti kekasihnya.
“Ya
Allah pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan dan terimalah amalan kami
sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *