IslamicTunesNews | NASYID KENAPA PASANG TARIF ???

Komentar
munsyid tentang nasyid pasang tarif

Saya bukan seorang penasyid, tapi
senang banget kalo dengerin nasyid, apalagi yang bentuknya heroik.
Kalo grup nasyid pasang tarif
menurut  hemat saya itu hal yang perlu,
sebab menjalankan sebuah organisasi apapun bentuknya harus juga ditopang oleh
dana yang kuat. Bagaimana jadinya kalo sebuah grup nasyid tidak ditopang dengan
dana,sementara para munsyid harus tampil prima, energik dan semangat. Bukankah
keprimaan dan energik selain olahraga juga butuh suplamen? bukankah para munsid
juga butuh latihan? apalagi kalo sudah berkeluarga, kan munsyid manusia juga…

Pendapat
salah satu munsyid tentang pasang tarif, boleh gak ya?
ane mo nimbrung masalah munsyid
yang pasang tarif. memang sih hal yang seperti ini diawal nasyid berkembang di
Indonesia belum begitu mencuat dan berkembang seperti sekarang karena memang
semangat ustadz-ustadz kita memperkenalkan nasyid di tanah air ini semangatnya
mungkin hampir kaya pertama kali memperkenalkan islam di daerah yang masih
jahiliyah sehingga JIHAD menjadi bahan bakarnya yang utama. bukan berarti
sekarang terjadi pergeseran tapi lebih kepada kompleksitas permasalahan yang
harus dihadapi karena kalo dulu nasyid diawal kurang begitu memperhatikan
performa dsb, dengan alat seadanya dan tanpa didukung adanya manajemen yang
ok.. 
(semata-mata berfikir bagaimana syiar dan syair Islam bisa didengar).
kondisi sekarang justru sudah sangat jauh berbeda. munsyid bukan lagi
dimonopoli oleh kalangan tarbiyah, ada juga sebuah tim nasyid yang dibelakang
panggung masih merokok dsb. belum lagi kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi
oleh munsyid itu sendiri sehingga menimbulkan cost
dan berbuntut kepada price (harga).
ane pribadi tidak terlalu mempermasalahkan harga yang timbul, namun menjadi
masalah manakala harga tersebut berasal dari si munsyid itu sendiri bukan dari
tim manajemennya. ada statement dikalangan munsyid yaitu kalo kita pasang harga
murah kita akan dianggap tim nasyid kacangan… afwan dengan tegas ane
menyatakan tidak setuju! krn yang menunjukkan kita kacangan atau bukan adalah
profesionalitas kita didalam bekerja dan profesionalitas tidak identik dengan
harga atau cost atau uang…(bila kita anggap identik maka ane khawatir kita
sudah tersusupi pemikiran kapitalis). ane sendiri menganggap wajar bila munsyid
menentukan harga tapi dalam batasan yang wajar dan memang biaya operasional si
munsyid itu sendiri selama dia melaksanakan amanahnya untuk tampil diacara
tersebut. jangan lupa munsyid juga juru dakwah seperti halnya ustadz atau da’i
yang mensyiarkan dinullah ini. Tentang munsyid yang totalitas, ane juga agak
kurang setuju karena tipis 
pemisahannya, ane hanya khawatir
manakala iman si munsyid itu sedang turun maka niatannya akan berubah dan uang
bisa menjadi awal perpecahan dan itu yang sering terjadi dikalangan munsyid
(UUD=ujung-ujungnya duit), Totalitas itu sangat perlu namun dalam arti yang
berbeda yaitu totalitas berjihad dan berdakwah dijalan allah dan salah satunya
lewat nasyid, sehingga niat yang ada dihati setiap munsyid tidak lain adalah
Jihad Fisabilillah walau apapun kegiatannya dan terpenting tetap selalu amanah
mengemban tugas-tugas dakwah. berkembang dan menjadi besarnya nasyid bukan
urusan kita karena itu orientasi hasil (hak Allah), tugas kita hanya Ikhtiar (berusaha)
dan setiap usaha harus dimulai dengan niatan yang bersih, lurus dan ikhlas.
Segala Kebenaran hanya milik Allah,
kesalahan pasti datangnya dari ane yang dhoif dan takberarti apa-apa tanpa
Allah sang Pencipta diri ana.


Posted

in

,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *