IslamicTunesNews | PEMILIK POHON KURMA DI SURGA

Seorang pemilik kebun kurma, ada salah satu pohon
kurmanya yang mayangnya (bunga yang akan menghasilkan buah) menjulur ke rumah
seorang keluarga yang sangat fakir. Pemilik kebun tersebut seorang muslim
tetapi ia bersifat bakhil/pelit. Jika ia ingin mengambil buah kurma dari
pohonnya tersebut, ia memetiknya dari rumah tetangganya yang fakir itu, tetapi
sama sekali ia tidak memberi sedikitpun kepadanya. Jika ada kurma yang jatuh
dan diambil oleh anak-anak si fakir, ia segera mendatangi dan merampasnya.
Bahkan kalau kurma itu telah ada di mulut anak-anak itu, ia akan memaksa untuk
mengeluarkannya.
Karena perilaku pemilik kebun yang seperti itu, si
fakir mengadukan halnya kepada Rasulullah SAW, dan beliau berjanji akan
menyelesaikannya. Suatu ketika beliau bertemu dengan pemilik kebun tersebut dan
bersabda, “Berikanlah kepadaku pohon kurmamu yang mayangnya menjulur ke rumah
tetanggamu yang fakir, dan sebagai gantinya bagimu adalah sebuah pohon kurma di
surga!!”
Karena sifatnya yang ‘hubbud dunya’, pemilik kebun itu
berkata, “Hanya segitukah penawaran
engkau?”      
“Benar!!” Kata Nabi SAW.
“Saya mempunyai banyak sekali pohon kurma, dan pohon
yang engkau minta itu, yang paling baik buahnya!” Katanya, kemudian ia berlalu
pergi.
Nabi SAW hanya memandang kepergiannya dengan sedih
tanpa berucap apa-apa. Tetapi ada sahabat lain yang mendengar pembicaraan
tersebut dan ia sangat tertarik dengan penawaran Nabi SAW. Lelaki itu
mendatangi beliau dan berkata, “Wahai Rasulullah, apakah penawaran engkau itu
berlaku juga bagiku, jika pohon itu milikku?”
Beliau bersabda, “Ya…!!”
Lelaki itu pamit kepada Rasulullah SAW dan segera
pergi menemui pemilik kebun tersebut. Setelah bertemu ia segera menyampaikan
maksudnya untuk membeli pohon kurma miliknya, yang mayangnya menjulur ke rumah
tetangganya yang fakir itu. Tetapi jiwanya yang materialistis dan oppourtunis,
membuat pemilik pohon kurma itu berkata, “Apakah engkau tahu, bahwa Nabi SAW
telah menjanjikan sebuah pohon di surga sebagai ganti pohon kurmaku tersebut?
Sungguh aku telah mencatat tawarannya, tetapi pohonku itu buahnya sangat
mengagumkan. Aku memiliki banyak sekali pohon kurma, tetapi tidak ada yang
buahnya selebat itu!!”
Lelaki dermawan itu memahami “bahasa” negosiasi yang
disampaikannya. Ia berkata, “Apakah engkau mau menjualnya??”
“Tidak, kecuali bila ada yang mau memenuhi
keinginanku. Tetapi sepertinya tidak ada yang sanggup memenuhinya!!” Katanya,
sangat kentara jiwa oppourtunis dalam ucapannya tersebut.
“Berapa yang engkau inginkan??”
“Aku inginkan empatpuluh pohon kurma sebagai
penggantinya!!”
 Lelaki dermawan itu terdiam, seolah tidak
percaya dengan apa yang diucapkan oleh lawan bicaranya. Tetapi tawaran
Rasulullah SAW tersebut tampaknya lebih menggiurkan bagi dirinya. Karena itu ia
berkata, “Sungguh permintaanmu itu tidak masuk akal, tetapi baiklah, aku akan
memenuhi pertukaran tersebut. Dan aku minta beberapa orang saksi jika engkau
benar-benar ingin menukarnya!!”

Pemilik
kebun kurma itu tampak sangat gembira dan mengiyakannya. Si dermawan memanggil
beberapa orang temannya untuk menjadi saksi tukar-menukar tersebut, setelah itu
ia dengan gembira ia segera pergi menemui Rasulullah SAW. Sungguh suatu
pertukaran yang sangat tidak seimbang, tetapi sama-sama menguntungkan kedua
belah pihak. Hanya saja yang satu hanya memperoleh keuntungan duniawiah, tetapi
satunya lagi sudah pasti memperoleh keuntungan akhirat.
Sampai
di hadapan Rasulullah SAW, lelaki dermawan itu berkata, “Wahai Rasulullah,
pohon kurma tersebut telah menjadi milik saya. Dan sekarang saya serahkan
kepada engkau!!”

Nabi
SAW sangat gembira dengan pemberiannya itu dan beliau mendoakannya dengan
kebaikan. Setelah itu bersama beberapa sahabat, beliau mendatangi lelaki fakir
itu di rumahnya, dan bersabda, “Ambillah pohon kurma ini untukmu dan
keluargamu!!”      

http://percikkisahsahabat.blogspot.co.id/

Posted

in

, , ,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *