IslamicTunesNews | PRESIDEN JOKO WIDODO DAN PERDANA MENTERI DATO ‘SRI MOHD NAJIBTUN ABDUL RAZAK MEMBUKA WORLD ISLAMIC ECONOMIC FORUM KE-12 DI JAKARTA

Presiden Joko Widodo & Perdana
Menteri Malaysia Dato ‘Sri NajibTun Abdul Razak Buka WEIF Jakarta

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan
Perdana Menteri Malaysia Dato ‘Sri NajibTun Abdul Razak hari ini membuka secara
resmi Forum Ekonom iIslam Dunia (World Islamic Economic Forum) ke-12 yang akan berlangsung
dari 2-4 Agustus 2016. Pembukaan forum ini juga di hadiri oleh 5 pemimpin dunia
lainnya, termasuk: 
Presiden Republik
Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Republik Guinea Alpha Conde, Perdana Menteri
Sri Lanka Ranil Shriyan Wickremenshinghe, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan Kerajaan Yordania Dr Jawad Al Anani dan Presiden Pembangunan Bank Islam (IDB) Dr.
Ahmad Mohamed Ali.

Tujuan WIEF Jakarta ke-12
Forum WIEF ke-12 bertujuan untuk lebih mengeksplorasi
peran penting dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi di negara-negara di seluruh dunia, sejalan dengan tema Forum tahun ini,
“Desentralisasi Pertumbuhan, Memberdayakan Bisnis Masa Depan”.

Penyelenggaraan WIEF ke-12 

Menekankan perlunya memperkuat desentralisasi pertumbuhan melalui pemberdayaan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat memperoleh pengakuan dalam mutu, kualitas, dan
standard secara internasional, serta terkoneksi dalam jaringan bisnis maupun investor
regional maupun global. Untukitu, digitalisasi UMKM
juga harus diperluas dalam kegiatan ekonomi melalui adaptasi dan pemanfaatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk memperlancar interaksi antar pelaku ekonomi
global.

UMKM dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian
Indonesia. Hal ini mengingat sekitar 99% dari bisnis di Indonesia adalah UMKM dan lebih dari
98%-nya didominasi oleh perusahaan mikro. Sektor UMKM menyerap tenaga kerja lebih dari
107,6 juta penduduk Indonesia dan berkontribusi sekitar 60% terhadap PDB Indonesia. Angka initerusmen ingkat sejalan dengan perkembangan industrikreatif
di seluruh negeri. Dengan adanya desentralisasi pertumbuhan, UMKM
akan terus diberdayakan dengan memfasilitasi keikut sertaan mereka secara lebih besar dalam perekonomian.
Hal ini akan menjamin pembangunan ekonomi yang inklusif, meningkatkan inovasi dan efisiensi,
serta memberikan keunggulan kompetitif dalam menghadapi lanskap bisnis yang
terus berkembang.
Untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
UMKM di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan beberapa paket kebijakan ekonomi untukmeningkatkanpertumbuhanekonomi
yang inklusif. Beberapa dari mereka memiliki dampak langsung pada perkembangan UMKM,
seperti pelonggaran peraturan terkait UMKM, peningkatan pelayan kredit UMKM, pemangkas anperizinan ekspor,
dan pemberian bunga kredit ekspork husus.

Ekonomi Islam global terus berkembang karena semakin banyak
Muslim yang aktif sebagai investor dan produsen, bankir dan pedagang,serta pesaing dan pemasok.
Belanja konsumen Muslim juga terus meningkat terutama pada permintaan untuk layanan keuangan,
investasi dan asuransi, makanan halal, busana Muslim (modest fashion) sertawisata
halal. Bahkan pasarnon-Muslim saat ini juga tertarik dengan produk dan layanan Islam
yang berdasarkan etos kesadaran sosial-ekonomi Islam yang diwujudkan dalam berbagai sektor.

Isu-isu kunci yang akan di bahaspada WIEF
ke-12 
Diantaranya adalah suku kuntuk pembiayaan infrastruktur, integrasisektor Halal
dan Keuangan Syariah, perluasan industri makanan halal global, perkembangan industri
fashion muslim (
modest fashion) global, peningkatan akses pendanaan bagi
UMKM, integrasi UMKM kedalam ekonomi digital,peningkatan inovasi dengan menghubungkan 
startups dengan perusahaan,
dan penanaman budaya desain-pemikiran (
design-thinking) untuk bisnis.
Selain itu, forum ini juga akan menghadirkan beberapa sesi pembahasan tentang industri kreatif,
wisata Islam dan pasar makanan halal yang juga akan memperoleh manfaat dari pesatnya pertumbuhan ekonomi Islam. Potensi tersebut tidak hanya terbatas pada dunia
Muslim, tetapi dapat lebih berkembang melalui kemitraan yang lebih luas dengan Komunitas internasional.

WIEF ke-12 dikelola oleh WIEF  Foundation
dan diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan, bekerjasama dengan Sekretariat Negara
dan Kementerian Luar Negeri. Forum tahun ini akan terus menjembatani dunia usaha dengan menyediakan berbagai platform
networking 
bagi delegasi yang
ingin terlibat dengan kolaborator bisnis potensial dan investor,
dan untuk negara-negara yang
berniat untuk menampilkan peluang perdagangan dan memperluas jangkauan bisnis mereka. Platform
networking 
initer masuk diantaranya
Complementary
Programmes
, Exhibition, IdeaPad, Business
Exchange
, 12th WIEF Linked Updan
Business Networking Breakfast (BNB).
WIEF ke 12 akan dihadiri oleh lebih dari 2.500 delegasi dari 69 negara dan 152 tamu penting; termasuk para pemimpin dunia, 6 menteri, sekitar
51 pembicara forum, 55
pembicara program pelengkap, 15 Ideapad Presenters, dan 16
pelaku pertukaran bisnis dari seluruh dunia. Para
pembicara berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura,
Amerika Serikat, Inggris, Italia, Kenya, Ethiopia, Swiss, UniEmirat Arab,
Swedia, Afrika Selatan, Spanyol, dan Australia. 
Para delegasi
forum juga dapat
mengikuti Marketplace of Creative Arts (MOCAfest) yang akan diselenggarakan 3-4 Agustus 2016. MOCAfest diselenggarakan dengan tujuanuntuk menjembatani hubungan dinamis antara sektorbisnis dan seni. MOCAfest tahun ini berfokus pada ekspresi artistik kreatif
dari
beragam budaya dinamis yang dimiliki oleh berbagai komunitas di Indonesia.
Acara ini 
mengangkat
konsep
‘Persatuan dalam Keberagamanyang terkemas sebagai semboyan resmi Indonesia yakni “Bhinneka Tunggal
Ika”
yang diharapkan dapat mempromosikan semangat perdamaian dan kemakmuran diseluruh dunia.


Posted

in

,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *