IslamicTunesNews | YUK..!! KITA TINGKATKAN KUALITAS NASYID SECARA MENYELURUH

 

Kualitas nasyid harus ditingkatkan

Nasyid sudah berkembang ?
Alhamdulillah, kita sudah bisa mengatakan iya. Melihat bukti-bukti bahwa nasyid
sudah banyak diterima dan dikenal masyarakat, walau masih ada yang belum tahu.
Bahkan, nasyid juga sudah beragam jenisnya dari yang sederhana sekali sampai
yang kaya irama. Ini adalah sebuah proses, sama seperti jenis musik lain. Kalau
kita mempelajari sejarah beberapa jenis musik, mereka juga mengalami proses
dari belum terkenal menjadi populer.
 

Nasyid juga lebih berkualitas dari segi
musikalitas dan teknik-teknik bernasyid. Mempunyai komoditi untuk dijual di
pasaran. Diminati anak-anak muda, ngepop, lebih asyik didengar dan katanya sih
lebih seru-seru. Buktinya beberapa tim nasyid sudah masuk mayor label dalam
industri rekaman, ada juga yang mendapat berbagai penghargaan. Bahkan di negeri
Malaysia, nasyid sudah disejajarkan dengan musik biasa.
Namun, seiring perkembangan nasyid itu
sendiri malah banyak yang mengatakan kualitas nasyid itu sendiri menurun. Lho
mengapa ? Iya, kualitas yang dimaksud disini adalah kualitas ruhiyahnya. Banyak
yang mengatakan, nasyid makin tidak terasa ruhaniyahnya. Baik itu dari segi
lirik nasyidnya maupun dari segi munsyidnya.
Dari lirik misalnya liriknya tidak
mempunyai pesan Islami yang kuat. Ini bisa disebabkan dua faktor . Pertama
memang liriknya yang kurang pesan ruhaninya. Atau yang kedua bisa jadi liriknya
mempunyai pesan islami yang kuat tapi munsyid yang membawakan nasyid tersebut,
membuat pesannya liriknya menjadi tidak tersampaikan.
Dari munsyidnya. Banyak yang
menyayangkan bahwa beberapa munsyid sekarang belum mencerminkan kepribadian
Islami yang kuat. Ada juga yang niatnya bernasyid sudah melenceng, misalnya
ingin lebih terkenal.
Melihat kenyataan itu, patutkah kita
mensyukuri perkembangan nasyid ini ?
Mari kita belajar dari Alquran Surat
Al-Baqarah ayat 208, bahwa mempelajari dan menjalankan agama Islam itu harus
secara menyeluruh (kaffah).
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah
kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”(Al-Baqarah 208)
Karena itupun, belajar dari konsep ini,
dalam menjalankan dakwah dengan nasyid ini pun harus menyeluruh. Tidak hanya
meningkatkan kualitas nasyid dari segi musik, vokal dan performance saja. Tapi
juga meningkatkan ruhiyah nasyid itu sendiri. Kita harus menjadikannya sejalan
beriringan.
Sebagai seorang munsyid (yang mengklaim
dirinya munsyid) harusnya memahami dengan benar falsafah berdakwah dengan
nasyid itu sendiri. Falsafah utama berdakwah dengan nasyid adalah pesan dalam
nasyid itu tersampaikan kepada pendengarnya. Bisa membuat orang tergerak untuk
mengingat Allah dan berbuat kebaikan.
Caranya, dalam setiap penampilannya
harus mengukuhkan dalam hati falsafah tersebut. Baik itu ketika menampilkan
didepan panggung, distudio rekaman dan lain-lain. Seorang munsyid juga sepatutnya
mengaplikasikan nasyid-nasyid yang disampaikannya dalam kehidupannya. 
Memang seorang Munsyid bukanlah manusia
sempurna. Lantas dengan memegang kaidah ini apakah seorang munsyid tidak berusaha
untuk selalu berbuat baik ?
Ini adalah sebuah proses. Allah menilai
seseorang dari proses keimanannya.
Tidak hanya munsyid, sepatutnya para
pelaku nasyid memahami falsafah ini. Yang dimaksud pelaku nasyid disini adalah
orang berkecimpung dan berlakon dalam dunia nasyid. Bisa munsyid, distributor,
arranger, composer, manajer, produser, webmaster nasyid, pecinta nasyid dan
lain-lain. Jika semua menyadari ini, InsyaAllah akan terbentuk masyarakat
nasyid yang lurus dan bersatu hati.
Satu tujuannya, hiburan yang hakiki itu
adalah Iman. Bisa jadi suatu saat, tidak diperlukan nasyid lagi. Tapi dengan
Dzikir, Shalat dan Al-Quran sudah menjadi hiburan. Wallahualam.

Posted

in

, ,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *