‘Satu Jam Bersama Deni Aden’ Benteng Generasi Milenial dari Imperialisme Budaya


Mengilhami makna
berkesenian adalah media ampuh untuk memberi agitasi bagi budaya juga
peradaban. Penetrasi yang dimilikinya, kesenian saat ini jadi senjata muthakhir
bagi propaganda dunia untuk melancarkan manuver konspirasi demi mencapai
tujuannya.

Imperialisme budaya
yang tengah berlaku saat ini semakin efektif dengan kemajuan teknologi
komunikasi. Semua jenis kesenian dimanfaatkan untuk menembus ruang batas, baik
seni perfilm, desain grafis, tari, apalagi musik.

Musik termasuk media
paling ampuh untuk menyampaikan misi seseorang untuk memberi doktrin secara
permanen, karena musik yang disukai akan selalu berulang didengar seseorang.

Untuk membentengi
generasimuda islam dari imperialisme budaya, agar nilai-nilai luhur ketimuran
yang berbasis syariat islam, Yayasan Wafaul Ummah Al-Hermani bekerjasama dengan
IslamicTunes menggelar acara ‘Satu Jam Bersama Deni Aden’ pada hari Selasa 26
Februari 2019 mulai pukul 08.00 WIB di SMK dan SMP AL-WAFA Boarding School,
jalan Raya Ciwidey KM 02 Haur Koneng, Kecamatan Ciwidey, Kota Bandung, Provinsi
Jawa Barat.

Deni Aden, munsyid Asia
yang popular dengan lagunya yang berjudul Cahaya Qolbu, dan Assalamu’alaik akan
memberi motivas pada para siswa disekolah itu, sebagai generasimuda islam dari
kalangan milenial agar kreatif dan produktif dalam berkarya, dengan menggali
potensi dan bakat yang mereka miliki agar mampu mendunia dan memberi energi
positif pada peralihan kebudayaan.

Untuk membentengi
generasimuda dari imperialisme budaya luar, kita harus memperkuat pertahanan
generasimuda dengan melahirkan karya seni berbasis syariat islam, agar
perhatian mereka tidak tunduk pada propaganda dari konspirasi dunia yang hendak
menghancurkan budaya islami.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli – Reporter IslamicTunes News)


Posted

in

,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *